Bisnis.com, JAKARTA — Pejabat senior Hamas, Osama Hamdan mengatakan bahwa belum ada kemajuan dalam perundingan gencatan senjata dengan Israel terkait situasi di Jalur Gaza.
Dilansir Reuters, dia menyatakan bahwa Hamas akan selalu menyambut setiap proposal gencatan senjata untuk mengakhiri invasi Israel terhadap Palestina tersebut.
“Sekali lagi, Hamas siap untuk menyambut positif setiap proposal yang menjamin gencatan senjata permanen, penarikan [pasukan Israel] secara komprehensif dari Jalur Gaza, dan kesepakatan pertukaran [sandera dan tahanan] yang serius,” katanya, Minggu (30/6/2024).
Upaya Arab Saudi yang berusaha menengahi kedua negara, didukung oleh Amerika Serikat (AS), sejauh ini belum membuahkan hasil.
Hamas mengatakan bahwa kesepakatan yang ada harus membuat Israel menghentikan serangannya dan pergi dari Jalur Gaza, tetapi Israel bersikukuh untuk menghentikan serangan secara sementara sampai pasukan Hamas lenyap.
Atas hal ini, Hamdan turut menyoroti AS yang dianggap menekan Hamas agar menerima persyaratan yang diajukan Israel tersebut.
Baca Juga
Adapun, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut hampir 38.000 orang terbunuh akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu. Meskipun sebagian besar korban tewas adalah warga sipil, Israel bersikukuh bahwa serangannya merupakan pembalasan atas tindakan Hamas.
Pada Sabtu (29/6/2024) kemarin, otoritas kesehatan Palestina mengatakan bahwa serangan militer kembali menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai sejumlah orang lainnya. Di sisi lain, Israel mengeklaim dua tentaranya tewas usai melanjutkan serangan di kawasan Shejaiya, Gaza.
Berdasarkan laporan Reuters, warga setempat mengatakan bahwa tank-tank Israel merangsek masuk hingga area sekitar pasar tradisional setempat. Tembakan di darat dan dari udara dilaporkan terjadi.