Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon memperingatkan akan adanya risiko sangat nyata dan berbahaya atas konflik di sepanjang perbatasan Selatan Lebanon yang memicu konflik meluas antara Hizbullah dengan militer Israel.
Koordinator khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, dan Kepala Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon, Aroldo Lazaro, mengatakan bahwa keduanya sangat prihatin terhadap eskalasi di sepanjang perbatasan Lebanon tersebut.
Hizbullah yang didukung Iran meluncurkan serangan roket dan drone terbesar dalam 8 bulan terakhir berperang melawan Israel, bersamaan dengan perang Israel-Hamas, pada pekan lalu.
"Bahaya salah perhitungan yang dapat memicu konflik yang tiba-tiba dan lebih luas sangatlah nyata,” kata kedua pejabat PBB tersebut melalui pernyataan tertulis, dilansir Times of Israel, pada Minggu (16/6/2024).
Adapun belum lama ini, dua rudal diluncurkan dari Lebanon menghantam pangkalan kontrol lalu lintas udara Mount Meron yang sensitif milik militer Israel, pada Sabtu (15/6/2024).
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan tidak ada korban luka dan tidak ada kerusakan pada kemampuan unit dalam serangan itu.
Baca Juga
Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut, mengklaim telah menargetkan peralatan di pangkalan tersebut dengan peluru kendali.
Hizbullah menyerang Gunung Meron, yang terletak sekitar 8 km (lima mil) dari perbatasan Lebanon, beberapa kali selama perang yang sedang berlangsung.
Kelompok itu meluncurkan rentetan roket dalam jumlah besar ke gunung tersebut, serta peluru kendali ke pangkalan kontrol lalu lintas udara yang berada di atasnya.
Selain itu, dalam serangan lain beberapa drone bermuatan bahan peledak yang diluncurkan oleh Hizbullah dari Lebanon berdampak di dekat komunitas utara Goren, sehingga memicu kebakaran, pada Sabtu (15/6/2024).
Adapun IDF mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kegagalan pasukannya dalam menjatuhkan drone tersebut.
Hizbullah mengatakan serangan itu dilakukan sebagai respons terhadap sasaran Israel terhadap Taleb Sami Abdullah, komandan paling senior Hizbullah yang tewas dalam pertempuran tersebut.
Sementara itu, IDF mengkonfirmasi melakukan serangan terhadap agen Hizbullah di Aitaroun Lebanon Selatan pada Sabtu pagi.
Video yang dirilis oleh militer Israel menunjukkan serangan terhadap petugas yang mengendarai sepeda motor.
Jihad Islam Palestina kemudian mengumumkan kematian salah satu anggotanya dalam serangan Israel di Lebanon Selatan itu.
Dia bernama Zuhair Jalbout (45), namun tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan mengenai penyebab kematiannya.
Banyak anggota Jihad Islam terbunuh dalam serangan Israel terhadap posisi Hizbullah di Lebanon Selatan selama pertempuran yang sedang berlangsung.
IDF mengatakan jet tempurnya telah menyerang depot senjata Hizbullah di Aitaroun, Lebanon Selatan, pada Sabtu malam (15/6/2024).
Adapun IDF mengatakan jet-jet tempur tersebut menyerang beberapa sasaran Hizbullah di kota itu, termasuk sebuah bangunan yang digunakan oleh kelompok tersebut.
IDF menyatakan bahwa infrastruktur tambahan Hizbullah telah dihantam di Chihine, dan bangunan lain yang digunakan oleh kelompok tersebut dihantam di Ayta ash-Shab.
Sebelumnya IDF mengatakan jet tempur menargetkan sebuah bangunan di Kafr Kila, Lebanon Selatan, yang diduga digunakan oleh Hizbullah dan berdekatan dengan daerah tempat kelompok tersebut menembakkan roket ke Metula, pada Jumat malam (14/6/2024).