Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menghabiskan sebanyak Rp20,95 triliun atau tepatnya Rp20.952.075.872.941 dari total Rp28.398.893.459.000 anggaran 2024, per 28 Mei 2024.
Jumlah tersebut diungkapkan Ketua KPU Hasyim Asy'ari dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (10/6/2024).
"Realisasi anggaran sebesar 73,78%," jelas Hasyim dalam rapat.
Dia merincikan, jumlah tersebut dihabiskan untuk belanja operasional pegawai sebanyak Rp693.651.717.259, belanja operasional kantor sebanyak Rp218.031.176.588, serta belanja dan operasional sebanyak Rp20.040.392.979.094.
Lebih lanjut, Hasyim mengungkapkan KPU telah menerima pagu indikatif sebesar Rp3.062.311.327.000 atau Rp3 triliun untuk menyusun rencana kerja 2025. Hampir seluruh anggaran tersebut akan digunakan KPU untuk dukungan manajemen.
"Berdasarkan surat bersama menteri PPN/Kepala Bappenas nomor B-201/D.8/PP.04.03/042024 dan menteri keuangan nomor S-346/MK.02/2024 tanggal 5 April 2024, KPU memperoleh pagu indikatif sebesar Rp3.062.311.327.000," ujarnya.
Baca Juga
Dia merincikan, total jumlah tersebut akan digunakan KPU untuk dua program: sebanyak Rp2.772.068.291.00 (90,52%) akan digunakan untuk program dukungan manajemen dan Rp290.243.036.000 (9,48%) untuk program penyelenggaraan pemilu dalam proses konsolidasi demokrasi.
Hasyim mengakui, bahwa tahun depan KPU sudah tidak ada lagi tahapan untuk penyelenggaraan pemilu dan pilkada. Kendati demikian, katanya, 2025 merupakan tahun transisi pasca pemilu sehingga KPU perlu melakukan penguatan internal seperti penataan organisasi hingga peningkatan saran-prasarana.
Selain itu, Hasyim mengatakan KPU akan melakukan kegiatan-kegiatan seperti evaluasi pelaksanaan pemilu dan pilkada hingga pendidikan pemilih pemula hingga kelompok rentan.