Bisnis.com, JAKARTA - Panglima TNI Agus Subiyanto mengatakan akan membentuk Brigade Komposit dengan 1.212 personel sebagai pasukan perdamaian yang akan dikirim ke Gaza, Palestina.
Dia mengatakan Brigade Komposit terdiri atas batalion support, batalion seni, batalion kesehatan dan batalion perbekalan.
"Jadi nanti kita akan membentuk Brigade Komposit yang terdiri dari batalion support, batalion seni, batalion kesehatan, dan batalion perbekalan. Brigade Komposit itu jumlahnya 1.212," katanya, saat ditanyai awak media, di Komisi 1 DPR, pada Kamis (6/6/2024).
Agus menuturkan, pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina memiliki manfaat bagi Indonesia.
Pertama, dia mengatakan bahwa dengan mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza, maka akan semakin kuatnya pengakuan internasional terhadap Indonesia.
"Kontribusi Indonesia pada pasukan penjaga perdamaian dapat meningkatkan reputasi dan posisi di komunitas internasional," jelasnya.
Baca Juga
Menurutnya, kehadiran TNI merupakan wujud dari penguatan diplomasi, sesuai visi TNI yang tertuang dalam pokok-pokok kebijakan Panglima TNI pada 2024.
Kedua, pelatihan dan pengalaman. Dia mengatakan bahwa partisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian dapat memberikan pelatihan dan pengalaman berharga bagi pasukan. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan militer suatu negara.
Ketiga, peralatan dan sumber daya. Dia menyatakan bahwa dapat memberikan akses terhadap peralatan dan sumber daya yang mungkin tidak tersedia bagi suatu negara seperti transportasi, peralatan komunikasi dan persediaan medis.
Keempat, menurutnya pengiriman pasukan lebih efisien melalui cost sharing dengan negara mitra. Kelima, perdamaian dan keamanan. Dia mengatakan bahwa manfaat utama dari partisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian adalah kontribusi terhadap perdamaian dan keamanan dengan membantu menjaga stabilitas di zona konflik.
Menurutnya, pasukan penjaga perdamaian dapat membantu mencegah penyebaran kekerasan serta meningkatkan perdamaian dan keamanan.
Meski begitu, dia menegaskan bahwa pengiriman pasukan perdamaian untuk Palestina masih menunggu resolusi dan mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI bersama Panglima TNI melakukan rapat kerja dengan Komisi 1 DPR RI pada Kamis (6/6/2024).