Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panglima: TNI Bukan Dwifungsi tapi Multifungsi, Ini Maksudnya

Panglima TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa TNI saat ini bukan lagi dwifungsi, tetapi multifungsi.
Panglima: TNI Bukan Dwifungsi tapi Multifungsi, Ini Maksudnya. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menemui wartawan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan pada Senin (4/12/2023). JIBI/Bisnis-Reyhan Fernanda Fajarihza
Panglima: TNI Bukan Dwifungsi tapi Multifungsi, Ini Maksudnya. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menemui wartawan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan pada Senin (4/12/2023). JIBI/Bisnis-Reyhan Fernanda Fajarihza

Bisnis.com, JAKARTA - Panglima TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa TNI saat ini bukan lagi dwifungsi, tetapi multifungsi.

Dia menjelaskan bahwa dalam membantu pemerintah dalam menjalankan tugas negara, korps militer itu akan mengambil peran di berbagai sektor. 

"Sekarang di Papua yang ngajar itu anggota saya, TNI. Kemudian pelayanan kesehatan anggota saya, terus kalian mau menyebut dwifungsi ABRI atau multifungsi? Kita jangan berpikir seperti itu ya, kita untuk kebaikan negara ini," katanya, saat ditanyai awak media, di Komisi 1 DPR RI, pada Kamis (6/6/2024).

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa saat ini banyak kementerian yang bekerja sama dengan TNI, sehingga dalam hal ini membuktikan, berbagai kementerian masih membutuhkan peran TNI.

"Sekarang itu banyak Kementerian MoU dengan saya, dari Kemenkes, Kementan, KKP, BUMN, disitu kan bisa dilihat bahwa Kementerian itu membutuhkan, disitu ada kesatuan TNI, sehingga dibutuhkan ada jabatan disitu untuk supaya melancarkan tugas-tugas Kementerian tersebut, saya berpikiran seperti itu saja," ujarnya. 

Adapun dia mengatakan bahwa jabatan sipil yang bisa diisi oleh TNI dalam RUU tersebut adalah agar semua tugas bisa diselesaikan secara lancar.

"Sekarang bukan dwifungsi ABRI lagi, multifungsi ABRI, ada bencana kita di situ, ya kan? Jadi jangan berpikiran seperti itu," ucapnya.

Dia memastikan bahwa penempatan TNI di non pertahanan, untuk mempercepat pembangunan di wilayah yang membutuhkan peran TNI. 

"Jadi salah satunya untuk mempercepat pembangunan wilayah membutuhkan TNI disitu untuk kebijakan pemerintah bisa dilaksanakan," tambahnya. 

Senada dengan itu, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Muhammad Herindra mengatakan bahwa dalam menangani berbagai masalah, tenaga TNI masih diperlukan. 

Dia mengatakan bahwa jika TNI mengirimkan personel ke Kementerian lain, tentunya juga atas permintaan, tidak begitu saja dilakukan. 

"Kan negara demokrasi lah enggak mungkin kita balik kayak dulu lagi. Kekhawatiran itu terlalu berlebihan bagi saya. Sekarang kan sudah diatur oleh regulasi yang ketat ya jadi tidak semena-mena lah. Semua juga sudah ada aturannya, regulasi," tegasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper