Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa negaranya telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
Zelensky mengatakan hal itu dalam pertemuan International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-la Dialogue ke-21 di Singapura, pada Minggu (2/6/2024).
“Ukraina mengakui dua negara: Israel dan Palestina. Dan mereka akan melakukan segalanya agar Israel berhenti, konflik ini berakhir, dan warga sipil tidak menderita,” katanya, dilansir Strana, pada Senin (3/6/2024).
Lebih lanjut, dia mengklarifikasi pernyataan dukungannya terhadap Israel yang dilontarkannya pada musim gugur 2023.
“Ukraina mengatakan jika teroris dari Hamas [ini terjadi pada hari pertama serangan terhadap penduduk sipil Israel] menyerang penduduk sipil, Israel berhak untuk mempertahankan diri dan setelah itu, ketika Israel berada di Gaza dan berada di sana krisis kemanusiaan, Ukraina berkata: pertama, siap membantu Gaza secara kemanusiaan, kedua, hukum internasional harus dihormati,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurutnya kedua periode tersebut jangan dikacaukan dan jangan dicampuradukkan menjadi satu.
Baca Juga
Posisi Zelensky rupanya mengikuti kebijakan Barat, yang telah beralih dari dukungan tanpa syarat kepada Israel, menjadi mengutuk tindakan Israel di Gaza dan menuntut penghentian operasi militer di sana.
Seperti diketahui, beberapa negara Eropa telah mendeklarasikan pengakuan terhadap negara Palestina, seperti di antaranya, Irlandia, Norwegia, dan Spanyol.
Sementara itu, Prancis juga menyatakan siap melakukan hal serupa namun, seperti yang dikatakan Presiden Emmanuel Macron, hanya jika hal tersebut membawa manfaat.