Bisnis.com, JAKARTA - Agen Intelijen dan Pertahanan Amerika Serikat (AS) melaporkan Rusia telah meluncurkan rudal balistik yang dipasok oleh Korea Utara untuk melawan tentara Ukraina.
Laporan itu pun dinilai menunjukkan aliansi militer kedua negara yang bersebrangan dengan Negara Paman Sam.
Badan yang berada di bawah Pentagon itu merilis foto dari serpihan rudal misil di Kharkiv, bagian timur laut Ukraina, di mana Rusia melancarkan serangan belum lama ini.
Foto itu dibandingkan dengan gambar media pemerintah Korea Utara yang menunjukkan Pemimpin Korut Kim Jong Un sedang mengunjungi pabrik rudal balistik pada Agustus 2023.
"Serpihan rudal di Ukraina terlihat cocok dengan misil yang berada dalam foto dari media pemerintah Korut," demikian bunyi laporan tersebut, dilansir Bloomberg, Jumat (31/5/2024).
Badan tersebut mencocokkan karakteristik rudal balistik jarak pendek Korea Utara dengan senjata yang difoto di Kharkiv pada bulan Januari. Laporan tersebut menyoroti kesamaan antara bagian motor depan dan belakang, tab yang digunakan untuk memasang instrumen penerbangan dan muatan ke motor senjata dan penyala rudal.
Baca Juga
“Sejak awal program rudal DPRK, [Pemerintah] Pyongyang telah menjual teknologi rudal balistik, termasuk sistem dan komponen lengkapnya,” kata badan pertahanan tersebut, merujuk pada nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Laporan juga menyebutkan penjualan sebelumnya ke negara-negara termasuk Burma, Iran, Libya, Suriah dan Yaman.
Laporan itu pun menambah rincian baru pada klaim yang dibuat pemerintahan Biden awal tahun ini bahwa Rusia telah menembakkan rudal yang disediakan Korea Utara ke sasaran di Ukraina sebagai bagian dari serangan pada 30 Desember 2023 dan 2 Januari 2024.
Saat itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan Rusia berencana untuk terus menggunakan rudal balistik Korea Utara.
Laporan baru Badan Intelijen Pertahanan ini bertepatan dengan keputusan pemerintahan Biden yang membiarkan Ukraina meluncurkan amunisi yang disediakan AS terhadap sasaran militer di sekitar wilayah Kharkiv di Rusia.
Badan intelijen tersebut mengeluarkan laporan serupa pada bulan Agustus tentang penggunaan drone Iran di Ukraina oleh Rusia, berdasarkan pengumpulan puing-puing yang dikumpulkan badan tersebut dari serangan di Ukraina dan Timur Tengah.
Adapun, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Vladimir Putin bertemu pada bulan September di Rusia untuk melakukan pembicaraan yang menurut AS berfokus pada kelanjutan kesepakatan senjata antara negara mereka.