Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diancam Joe Biden, Koalisi Yahudi Israel Teriak Minta "Bantuan" Donald Trump

Joe Biden mengancam akan menghentikan pasokan senjata ke Israel jika negara tersebut terus menyerang Rafah.
Ilustras-Aksi protes di Israel/Reuters
Ilustras-Aksi protes di Israel/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi-organisasi Yahudi menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden yang mengatakan bahwa dia akan menghentikan bantuan senjata AS ke Israel jika IDF terus melancarkan operasi skala besar di Rafah. 

CEO Komite Yahudi Amerika, Ted Deutch, menulis di X dan mengkritik apa yang disampaikan Presiden AS itu.

Menurutnya, AS dan Joe Biden tidak boleh melarang kemenangan Israel atas Hamas. Sebab bagi mereka, mengalahkan Hamas menjadi bagian penting untuk keamanan Israel jangka panjang.

“Presiden Biden tidak boleh mengambil langkah yang dapat mengganggu kemampuan Israel untuk mencegah Hamas menyerangnya lagi dan lagi, seperti yang telah dijanjikan oleh para pemimpinnya. AS tahu bahwa mengalahkan Hamas sangat penting bagi keamanan jangka panjang Israel dan untuk mengalahkan ancaman global yang ditimbulkan oleh rezim Iran dan proksinya," katanya.

Menurut Deutsch, Hamas yang memulai konflik ini sehingga sudah menjadi konsekuensi jika Israel membalasnya.

“Hamas-lah yang memulai konflik ini. Hamas-lah yang bulan demi bulan menolak menerima usulan pembebasan sandera dan menghentikan pertempuran. Hamas-lah yang terus membahayakan nyawa Israel dan Palestina," ia menambahkan.

Deutsch menambahkan bahwa selama seminggu terakhir, Hamas telah mencuri bantuan kemanusiaan dari warga Palestina dan menembakkan roket dari Rafah ke zona kemanusiaan.

Klaim dari Deutsch menyebut bahwa aksi ini telah menewaskan empat warga Israel dan mencegah bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Dengan ribuan teroris Hamas yang masih berada di Rafah, Israel harus mampu mencegah kejadian 10/7 terulang kembali.

Koalisi Yahudi Partai Republik (RJC) juga menanggapi komentar Biden. Melalui platform X, mereka mengatakan bahwa Israel kini membutuhkan Donald Trump ketimbang Biden.

“Kebijakan Biden di Timur Tengah: meringankan sanksi terhadap rezim genosida Iran, sambil menahan bantuan militer penting bagi negara Yahudi saat negara tersebut berperang untuk bertahan hidup melawan teroris.”

RJC kemudian mencatat, “Amerika dan Israel membutuhkan Donald Trump kembali ke Gedung Putih.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper