Bisnis.com, JAKARTA - Israel mendapatkan kutukan dari berbagai pihak lantaran mereka baru-baru ini menyerang Rafah.
Seperti diketahui, Israel melanjutkan serangan tank dan udara ke Gaza selatan setelah bergerak melalui perbatasan Rafah pada Selasa 7 Mei 2024.
Padahal sebelumnya selama berbulan-bulan, Rafah relatif aman. Wilayah ini bahkan menjadi pusat operasi bantuan dan merupakan kawasan di mana warga Palestina yang melarikan diri dari wilayah lain di Gaza dapat mencari perlindungan.
Namun kabinet perang Israel, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, melihat tindakan terhadap kota tersebut sebagai bagian penting dari pembongkaran kapasitas militer Hamas.
Oleh sebab itu, mereka menyerang Rafah dan membuat banyak negara geram, bahkan Amerika Serikat.
Presiden AS Joe Biden untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menahan senjata dari Israel jika mereka terus menyerang Rafah dan Gaza Selatan.
Baca Juga
Sementara itu di media sosial, gerakan boikot produk Israel kembali mengemuka. Ini bukan kali pertama gerakan ini muncul, sejak tahun lalu gerakan boikot produk Israel sudah digemakan oleh beberapa pegiat.
Di medsos, muncul daftar 121 produk Israel yang layak diboikot. Bukan hanya viral di Indonesia, daftar 121 produk Israel tersebut juga disebut-sebut dalam pemberitaan internasional, misalnya di South China Morning Post.
"Daftar boikot tersebut telah beredar di Facebook dan TikTok Indonesia selama berminggu-minggu, menyebutkan 121 merek yang diklaim berafiliasi dengan Israel," bunyi keterangan di SCMP.
MUI dan Kominfo sendiri sudah buka suara tentang hebohnya 121 produk yang diduga buatan Israel atau yang berafilisasi dengan negara tersebut.
Melalui laman resminya, Kominfo mengatakan bahwa isu tersebut tidak benar alias hoaks semata.
"Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook berisi daftar sejumlah produk yang difatwakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) karena terafiliasi dengan Israel. Daftar tersebut diklaim dirilis resmi oleh MUI. Ketegori: Hoaks," bunyi pernyataan Kominfo di situs resminya.
Hingga saat ini, MUI belum merilis secara resmi produk-produk mana yang harus diboikot karena dikliam berafiliasi dengan Israel.