Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Ada Tank di Perbatasan Rafah, Israel Cuekin Peringatan Biden?

Tank-tank milik Israel masih berada di perbatasan Rafah Palestina, meski sudah diberi peringatan oleh Presiden AS Joe Biden.
Gambar satelit menunjukkan pemandangan lebih dekat perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, 7 November 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Gambar satelit menunjukkan pemandangan lebih dekat perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, 7 November 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Israel masih mengerahkan alat tempur lapis baja atau tank di wilayah padat penduduk, Rafah meskipun telah diperingatkan oleh Presiden AS Joe Biden yang mengancam akan berhentikan pengiriman senjata.

Dilansir Reuters.com pada Kamis (9/5/2024), militan Hamas dan penduduk setempat melaporkan pasukan Israel telah mengerahkan tank di dekat kawasan pembangunan Rafah.

Hal tersebut juga bersamaan dengan perundingan gencatan senjata yang masih berlanjut di Kairo. Dalam hal ini, Mesir dan Qatar yang bertindak sebagai mediator antara Israel dan Hamas terus melakukan upaya bersama untuk mencapai kemajuan dalam proses negosiasi.

Di samping itu, kelompok militan Palestina Hamas dan Jihad Islam mengatakan masih berjuang menyerang pasukan Israel di pinggiran timur Rafah dengan menembakkan roket anti-tank dan mortir ke posisi Israel.

Berdasarkan dua sumber keamanan Mesir, Direktur CIA William Burns disebutkan telah kembali dari Yerusalem ke ibu kota Mesir dan melanjutkan pertemuan dengan mediator yang berusaha untuk mengamankan gencatan senjata.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menekankan kepada Istael agar menahan diri dengan melakukan invasi besar-besaran di Rafah, tempat ratusan ribu warga Palestina mencari perlindungan setelah melarikan diri dari pertempuran.

“Saya sudah jelaskan bahwa jika mereka masuk ke Rafah, saya tidak akan memasok senjata,” kata Biden dari Reuters yang mengutip CNN.

Sebagai informasi, Amerika Serikat sejauh ini merupakan pemasok senjata terbesar ke Israel, dan mereka mempercepat pengirimannya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu serangan Israel di Gaza.

Pejabat AS menyampaikan jika pihaknya benar-benar menghentikan pasokan senjata, maka hal itu akan mennyetop pengiriman pengiriman bom, 1.800 bom seberat 2.000 pon dan 1.700 bom seberat 500 pon pada pekan lalu. 

Gedung Putih sangat khawatir bahwa Israel akan menggunakan bom seberat 2.000 pon di Rafah yang padat penduduknya sebagai upaya Israel untuk melakukan serangan balasan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper