Bisnis.com, JAKARTA – Warga Korea Utara diminta untuk bersumpah setia pada hari ulang tahun Kim Jong-un ke-40. Ini merupakan kali pertama warga diminta bersumpah sejak Kim Jong-un berkuasa pada 2011.
Melansir Reuters, Selasa (7/5/2024), sumpah kesetiaan diberikan pada hari yang diyakini sebagai hari ulang tahun ke-40 Kim pada tanggal 8 Januari, menurut South and North Development Institute (SAND), sebuah organisasi yang berbasis di Seoul yang merilis foto-foto sumpah tersebut dalam sebuah map berhias pada hari Jumat.
Korea Utara tidak pernah secara resmi mengkonfirmasi tanggal lahir Kim, dan secara tradisional upacara sumpah semacam itu telah diadakan pada hari ulang tahun ayah dan kakeknya, penguasa sebelumnya di negara bersenjata nuklir itu.
"Pilihan Kim Jong un untuk menyelenggarakan upacara sumpah setia pada hari ulang tahunnya yang ke-40, saat ia memulai tahun ke-13 berkuasa, menandakan pergeseran ke arah ketegasan politik, yang berbeda dengan pendekatan para pendahulunya," kata SAND dalam sebuah analisis.
Presiden SAND Choi Kyong-hui mengatakan bahwa Korea Utara bisa saja menetapkan hari ulang tahun Kim sebagai hari peringatan resmi paling cepat tahun depan.
Dinasti keluarga Kim telah memerintah negara ini sejak didirikan setelah Perang Dunia Kedua, memperkuat cengkeraman mereka pada kekuasaan dengan membangun kultus kepribadian di sekitar mereka.
Baca Juga
Untuk pertama kalinya tahun ini, Korea Utara berhenti menyebut tanggal 15 April sebagai hari kelahiran pemimpin pendiri Kim Il-sung sebagai "Hari Matahari", menurut sebuah agen wisata Barat yang memiliki mitra di Pyongyang, dan para analis yang mempelajari media pemerintah.
"Kita harus melihat ini sebagai bagian dari upaya Korea Utara untuk lebih meningkatkan kampanye propaganda kepemimpinan Kim Jong Un," kata Rachel Minyoung Lee dari program 38 North yang berbasis di Washington, tentang keputusan untuk membatalkan "Hari Matahari."
Dia mencatat bahwa meskipun upaya semacam itu bukanlah hal baru, hal itu terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun, dengan Korea Utara yang terlihat mempercepat upaya untuk mempermainkan kepemimpinan Kim pada tahun-tahun tertentu.
Kim juga telah memamerkan putrinya dalam kunjungan resmi ke berbagai tempat, mulai dari pabrik hingga peluncuran rudal, yang menurut para analis bertujuan untuk memperkuat klaim kekuasaan keluarga.
Bulan lalu, Korea Utara merilis sebuah lagu baru yang menampilkan warga Korea Utara dari berbagai latar belakang, mulai dari anak-anak hingga tentara dan staf medis yang dengan riang meneriakkan kalimat-kalimat seperti: "Mari bernyanyi, Kim Jong Un pemimpin yang hebat" dan "Mari kita banggakan Kim Jong Un, ayah yang ramah".