Sejarah dan Cara Memperingati Hari Pendidikan Nasional
Bisnis.com, JAKARTA – Tepat pada hari ini, 2 Mei 2024, Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang biasanya diisi dengan rangkaian acara di berbagai sekolah.
Jika melihat kebelakang, Hardiknas lekat dengan perjuangan K.H Dewantara yang merupakan bapak pendidikan nasional. Bukan tanpa sebab, dalam sejarahnya pahlawan pendidikan itu memperjuangkan hak-hak pendidikan di Indonesia yang direnggut saat masa kolonial Belanda.
Dilansir Dinas Pendidikan Pekanbaru, Hardiknas memiliki nilai historis yang tidak boleh terlupakan. Dahulu, K.H Dewantara yang memiliki nama asli R.M Suwardi Suryaningrat sempat menempuh pendidikan di STOVIA.
Namun, pria kelahiran Yogyakarta, 2 Mei 1889 itu tidak dapat menuntaskan pendidikannya karena sakit yang diderita. Sejak saat itu, dia mengambil profesi sebagai wartawan di beberapa media surat cetak, seperti De Express, Utusan Hindia, dan Kaum Muda.
Pada masa itu, pria yang berasal dari keluarga ningrat itu dikenal pemberani dan aktif mengkritisi kebijakan pemerintah Belanda, terutama dalam hal pendidikan. Pasalnya, penduduk asli Indonesia tidak boleh menimba ilmu seperti halnya anak-anak kelahiran Belanda atau kaum priyayi.
Baca Juga
Perjuangan K.H Dewantara untuk memberikan hak pendidikan kepada anak-anak Indonesia mengakibatkan dirinya diasingkan ke Belanda bersama Ernest Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo.
Mereka dikenal sebagai “Tiga Serangkai” yang berperan penting menjunjung tinggi hak pendidikan di Indonesia dan memperjuangkan kedaulatan Tanah Air dari jarahan Belanda.
Pasca pengasingannya di Belanda dan dikembalikan ke Indonesia, K.H Dewantara mendirikan lembaga pendidikan bernama National Onderwijs Institut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa pada 3 Juli 1992.
Lembaga tersebut memberikan dampak positif bagi anak-anak Indonesia yang ingin mengenyam bangku sekolah. Melalui lembaga itu, hak pendidikan anak di Indonesia dapat digunakan secara baik.
Setelah Indonesia merdeka, K.H Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan Indonesia. Di dikenal dengan tiga semboyan, yaitu Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangus Karsa, dan Tut Wuri Handayani.
Berkat tekad K.H Dewantara untuk memperjuangkan pendidikan layak bagi anak-anak di Indonesia, pemerintah pun menetapkan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei yang merupakan hari kelahiran K.H Dewantara.
Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional, biasanya para para murid, guru, maupun lembaga pemerintah biasanya menggelar upacara dan rangkaian acara bertemakan pendidikan.
Adapun beberapa cara untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional, yaitu:
1. Mengadakan Lomba dengan Tema Pendidikan
Mengadakan lomba dengan tema pendidikan jadi cara pertama untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional. Lomba ini dapat diisi dengan pidato, menciptakan lagu, games kekompakan, dan cerdas cermat antara guru dan murid.
2. Menulis Surat untuk Guru
Selain lomba, para siswa juga dapat menulis surat yang kemudian diberikan kepada guru. Surat tersebut bisa berisikan apresiasi atas kegigihan guru yang telah memberikan ilmu untuk membantu para generasi muda meraih cita-citanya. Mengingat peran guru sangat penting untuk mencetak generasi untuk bersaing di kancah global.
3. Memperingati Melalui Media Sosial
Memperingati melalui media sosial dapat dilakukan dengan cara membagikan aktivitas selama hardiknas, memeriahkan dengan twibbon, dan ucapan tentang Hari Pendidikan Nasional. Lewat cara itu peringatan Hardiknas tidak hanya diramaikan melalui dunia nyata, tapi juga dunia maya.
Sebagai informasi, dilansir laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, tahun ini Hardiknas mengusung tema “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”. Kemendikbud juga mencanangkan bulan Mei tahun 2024 sebagai bulan Merdeka Belajar. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)