Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan rencana operasi militer Israel di Rafah di Timur Tengah, akan menimbulkan konsekuensi serius bagi seluruh kawasan.
Dia mengatakan bahwa hal ini akan berdampak buruk terhadap warga Palestina di Gaza, dengan dampak serius terhadap Tepi Barat yang diduduki, dan seluruh wilayah yang lebih luas.
“Serangan militer terhadap Rafah akan menjadi eskalasi yang tidak tertahankan, menewaskan ribuan warga sipil dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi,” katanya melansir TASS, Rabu (1/5/2024).
Lebih lanjut, dia mengimbau semua pihak yang mempunyai pengaruh terhadap Israel untuk melakukan segala daya untuk mencegah hal tersebut.
Dia mengingatkan bahwa lebih dari 1,2 juta orang Palestina mencari perlindungan di Rafah, karena kebanyakan dari warga melarikan diri dari pemboman Israel.
“Mereka hanya mempunyai sedikit makanan, hampir tidak ada akses terhadap perawatan medis, sedikit tempat berlindung, dan tidak ada tempat aman untuk pergi,” tambahnya.
Baca Juga
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa Israel akan melakukan operasi militer di Rafah dalam keadaan apapun.
Dia menyatakan sebelumnya bahwa akan tetap melancarkan serangan darat ke Rafah, terlepas dari keberhasilan perundingan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera di Gaza.
Israel menunggu jawaban atas tawaran gencatan senjata terbarunya, dan belum mengirim delegasi ke Kairo, Mesir untuk kesepakatan pembebasan sandera dan pembicaraan gencatan senjata di Gaza.