Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) China, Wang Yi menyinggung sikap Amerika Serikat (AS) terhadap konflik di Palestina saat berada di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Wang Yi mengatakan bahwa AS menggunakan hukum internasional sebagai alat yang mereka gunakan sesuai keinginan mereka.
"Menanggapi aspirasi dunia internasional, DK PBB terus mengkaji resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. Namun resolusi-resolusi tersebut terus diveto oleh AS. Akhirnya, DK PBB mengadopsi resolusi 2728 yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza. Kali ini AS memilih untuk abstain. Namun, pihak AS mengatakan bahwa resolusi ini tidak mengikat. Sikap tersebut menunjukkan bahwa bagi AS, hukum internasional hanya merupakan alat yang mereka gunakan sesuai keinginan mereka," kata Wang Yi usai melakukan pertemuan bilateral di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Jakarta, pada Kamis (18/4/2024).
Dia menegaskan bahwa bagi setiap anggota negara, keputusan DK PBB berdasarkan Piagam PBB bersifat mengikat. Semua anggota bertanggung jawab untuk mematuhinya.
Menurutnya, sebagai anggota tetap DK PBB, bahkan AS seharusnya mematuhi. Menanggapi pernyataan AS yang tidak masuk akal, DK PBB menegaskan bahwa setiap resolusi DK PBB adalah hukum internasional yang mengikat secara hukum.
"Hendaknya AS menyampingkan mentalitas egois dan mendengarkan kata-kata komunitas internasional secara teliti," ujarnya.
Baca Juga
Dia menyarankan kepada pejabat AS untuk kembali mempelajari pengetahuan dasar, karena AS selama ini selalu mengklaim bahwa mereka telah mematuhi hukum internasional.
Kemudian, Wang Yi menegaskan bahwa DK PBB tidak boleh menjadi alat bagi negara tertentu untuk bermain-main dan melakukan apapun yang mereka inginkan.
"Anggota DK PBB tidak terkecuali. Diharapkan AS mengubah kebiasaan sombong dan bekerja sama sebagai salah satu anggota biasa DK PBB, bekerja sama dengan anggota DK PBB lainnya untuk menjalankan tanggung jawabnya dan menerapkan resolusi 2728 untuk mendorong segera gencatan senjata di Gaza dan menyelamatkan warga Palestina saat ini," tambahnya.
Seperti diketahui, Menlu China Wang Yi berkunjung ke Indonesia dan baru saja melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu RI Retno Marsudi di Kemlu RI, Jakarta, pada Kamis (18/4/2024)."