Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bakal bertemu dengan pimpinan Group of Seven atau G7 usai penyerangan militer Iran ke jantung kota, Tel Aviv, Israel.
Biden mengatakan pertemuan itu akan membahas soal tanggapan dari tujuh negara dengan perekonomian yang maju itu atas peristiwa tersebut.
"Besok, saya akan bertemu dengan rekan-rekan pemimpin G7 untuk mengoordinasikan tanggapan diplomatik yang bersatu terhadap serangan Iran yang kurang ajar," ujarnya dalam siaran pers Gedung Putih, Minggu (14/4/2024).
Kemudian, dia menekankan bakal tetap waspada terhadap ancaman yang menyasar fasilitas maupun pasukan militer G7. Bahkan, Biden bakal melakukan tindakan serius apabila hal tersebut terjadi.
"Meskipun kami belum melihat serangan terhadap pasukan atau fasilitas kami saat ini, kami akan tetap waspada terhadap semua ancaman dan tidak akan ragu untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami," pungkasnya.
Dalam catatan Bisnis, negara-negara yang tergabung dalam G7 telah angkat bicara terhadap serangan ini. Misalnya, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengutuk serangan udara Iran terhadap Israel “
Baca Juga
“Dengan serangan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dibenarkan ini, Iran mempertaruhkan kebakaran regional,” kata juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit.
Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne mengutuk serangan pesawat tak berawak Iran terhadap Israel sebagai “tingkat baru” dalam ancaman terhadap keamanan.
“Prancis mengutuk dengan sangat tegas serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel,” katanya di platform X.
Selain itu, Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak mengatakan bahwa Iran telah melakukan tindakan sembrono, karena bakal mengancam akan menjadi eskalasi regional yang besar.
Dia juga memastikan bakal terus mendukung keamanan seluruh mitranya termasuk Israel. “Terus membela keamanan Israel dan semua mitra regional kami," ujarnya.