Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Depan MK, Sri Mulyani Beberkan Fakta Realisasi Bansos Jelang Pemilu 2024

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa realisasi bansos jelang Pemilu 2024 kepada Hakim Mahkamah Konstitusi (MK).
Menkeu Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan dalam Sidang Perkara Nomor 1/PHPU.PRES-XXII/2024 & 2/PHPU.PRES-XXII/2024 di Mahkamah Konstitusi, Jumat (5/4/2024). / YouTube MK
Menkeu Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan dalam Sidang Perkara Nomor 1/PHPU.PRES-XXII/2024 & 2/PHPU.PRES-XXII/2024 di Mahkamah Konstitusi, Jumat (5/4/2024). / YouTube MK

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara realisasi bantuan sosial (bansos) menjelang Pemilu 2024 maupun pada tahun-tahun sebelumnya.

Dirinya yang memenuhi panggilan Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai saksi persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) tersebut juga menyampaikan bahwa bansos pada tahun ini pun telah tercantum dalam APBN 2024. 

“Dapat kami sampaikan bahwa pola pembayaran Perlinsos dan Bansos 2024 tidak berbeda dengan pembayaran tahun-tahun sebelumnya,” tegasnya di Gedung MK, Jakarta, Jumat (5/4/2024). 

Sri Mulyani juga menekankan bahwa pola realisasinya tidak terdapat perbedaan dibanding periode 6 tahun sebelumnya.

Secara perinci dirinya menjelaskan jika membandingkan dengan realisasi anggaran Perlinsos dan Bansos (Kemensos) 6 tahun terakhir (2019 – 2024) periode yang sama (Januari-Februari), tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja Perlinsos kecuali tahun 2023. 

“Adapun, realisasi di tahun 2023 tampak adanya perbedaan yang signifikan pada realisasi anggaran bansos [Kemensos], dikarenakan adanya penataan kembali kerjasama antara Kemensos dengan perbankan,” ujarnya. 

Untuk tahun ini, pada dasarnya alokasi Perlinsos yang senilai Rp496,8 triliun telah dianggarkan dalam APBN Tahun 2024. Hal ini pun juga telah sesuai dengan pembahasan dan persetujuan DPR. 

Hingga Februari 2024, pemerintah telah menyalurkan bansos senilai Rp12,8 triliun untuk penyaluran program keluarga harapan (PKH) bagi 10 juta keluarga penerima manfaat dan kartu sembako bagi 18,7 juta keluarga penerima manfaat (KPM). 

Sementara realisasi subsidi dan belanja lainnya mencapai Rp15,3 triliun, serta realisasi Perlinsos lainnya mencapai Rp9,8 triliun.

Secara umum, anggaran terbesar yang keluar dari Rp 479 triliun sebenarnya habis untuk kebutuhan subsidi listrik, gas, dan BBM yang angkanya mencapai Rp 300 triliun lebih, bukan bansos. Sri Mulyani mengalokasikan bansos (Kemensos) senilai Rp78 triliun dalam APBN 2024. 

Pada APBN tahun anggaran 2024, anggaran perlinsos masih akan terus dioptimalkan untuk mendorong peningkatan kualitas SDM dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dan rentan termasuk untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. 

Anggaran ini juga diperuntukkan untuk menjawab tantangan yang ada, diantaranya melalui pengembangan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) untuk mengatasi ketidaktepatan sasaran dalam pemberian bantuan sosial dan perlindungan sosial lainnya.

Adapun dalam sidang MK hari ini, Sri Mulyani hadir bersama tiga menteri lainnya, sebagai saksi, yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper