Bisnis.com, JAKARTA - Capres nomor urut 01 Anies Baswedan mengkritisi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) soal lonjakan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berdasarkan hasil real count Pemilu 2024.
Menurutnya, keberadaan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep di PSI seharusnya membuat Bawaslu memperketat pengawasan, bukan sebaliknya.
"Kalau merusak semua kepercayaan rakyat akan hilang terhadap proses pemilu kemarin dan pemerintah harus ikut bertanggung jawab walaupun ketuanya adalah anak presiden bukan berarti segala hal bisa dilakukan terhadap partai yang dipimpin oleh anak presiden. Malah lebih ketat lagi pengawasannya supaya tidak ada jajaran di bawah yang kemudian melakukan kegiatan walaupun tanpa diperintah," ujarnya kepada awak media, Minggu (3/3/2024).
Lebih lanjut, pasangan dari cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin juga meminta seluruh rakyat mengawasi proses perhitungan suara. Dia menilai transparansi menjadi penangkal kejahatan, sehingga pengawasan oleh badan terkait dan dibantu rakyat bisa meminimalisir terjadinya kecurangan Pemilu.
"Karena kejahatan itu takut transparansi tidak ada kejahatan yang berani terhadap transparansi. Karena itu saya berharap teman teman media terus pantau agar jujur kalau memang ada suaranya harus dilindungi kalau memang tidak ada suaranya jangan diada-adakan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, KPU buka suara terkait lonjakan kenaikan angka perolehan suara PSI yang menembus angka 3% hingga Sabtu (2/3/2024).
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis, hasil real count Pemilu 2024 KPU suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus meningkat mencapai 3,12% hingga pukul 09.00 WIB.
Mengacu data KPU, partai PSI mengalami peningkatan suara sebesar 72.441 dalam kisaran waktu 17 jam. Pasalnya, dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya perolehan suara PSI pada (1/3/2024) pukul 16.00 WIB mencapai 2.319.968 atau sekitar 3,03%.
Namun demikian, partai yang dipimpin oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep itu telah mengantongi 2.392.409 suara atau setara 3,12%.
Menanggapi hal tersebut, Anggota KPU RI, Idham Kholik menyampaikan bahwa saat ini masih berlangsung rekapitulasi suara secara berjenjang dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) maupun KPU/Komisi Independen Pemilihan (KIP) kabupaten/kota.
Idham juga tidak menjelaskan apakah lonjakan peningkatan suara PSI itu merupakan hasil dari dugaan anomali atau salah perhitungan dari KPU.
"20 Maret adalah batas akhir rekapitulasi tingkat nasional di KPU RI," ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (2/3/2024).
Lebih lanjut, Idham menegaskan bahwa rekapitulasi secara berjenjang ini dilakukan secara terbuka dan disaksikan oleh pihak-pihak terkait seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).