Bisnis.com, JAKARTA – Dua orang terafiliasi dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming diketahui mendapat jatah komisaris di sejumlah badan usaha milik negara (BUMN).
Kedua orang tersebut yakni Prabu Revolusi dan Siti Zahra Aghnia. Keduanya diangkat untuk menjadi komisaris independen di dua anak usaha PT Pertamina (Persero).
Misalnya, Prabunindya Rivta Revolusi atau dikenal Prabu Revolusi, diangkat menjadi Komisaris Independen PT Kilang Pertamina Internasional. Prabu Revolusi sebelumnya merupakan jurnalis senior yany sebelumnya menduduki jabatan Managing Director iNews Media Group dan Chief News Officer MNC Media Group, milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo.
Berdasarkan catatan Bisnis, Prabu pernah menjabat sebagai Deputi Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan calon (paslon) 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sebelum akhirnya beralih ke Prabowo-Gibran. Kendati sudah beralih dari 03, Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani menyebut Prabu tak pernah masuk tim pemenangan 02.
"Tidak ada tuh di dalam struktur TKN. Sampai saat ini tidak ada ya," tuturnya di Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Dilansir dari situs resmi PT Kilang Pertamina Internasional, Prabu lahir di Bandung pada tahun 1980. Dia merupakan lulusan Teknik Fisika 2004. Kemudian, studinya dilanjutkan untuk program magister di Departemen Komunikasi Politik Universitas Paramadina (2017) dan doktor di Universitas Sahid (2022).
Baca Juga
Karier Prabu juga mencakup komisioner independen dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI); dosen di S1 dan S2 Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina; serta staf khusus dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Selain Prabu, sosok lain terafiliasi Prabowo-Gibran yang belum lama ini mendapatkan jatah komisaris BUMN yaitu Siti Zahra Aghnia, sebagai komisaris independen PT Pertamian Patra Niaga. Dia adalah istri dari Arief Rosyid, Komandan TKN Fanta (pemilih muda) Prabowo-Gibran.
Arief juga diketahui sebelumnya merupakan komisaris dari PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. (BRIS) atau BSI, sebelum mundur pada 2023 untuk bergabung ke TKN 02. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa Siti Zahra ditetapkan sebagai komisaris independen terhitung 1 Februari 2024. Hal itu ditetapkan dalam Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler PT Pertamina Patra Niaga tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dewan Komisaris Perseroan.
Melalui siaran pers, Irto mengatakan bahwa keputusan itu adalah hal yang wajar dalam perseroan dan sesuai dengan aspek Good Corporate Governance (GCG) yang berlaku.
"Dengan hadirnya komisaris baru diharapkan dapat mendukung dan meningkatkan kualitas operasional Perusahaan dalam melayani kebutuhan energi masyarakat hingga pelosok negeri sesuai dengan tugas dan amanah yang diberikan kepada Pertamina Patra Niaga,” ujarnya, dikutip Senin (26/2/2024).
Dilansir dari situs resmi PT Pertamina Patra Niaga, Siti Zahra lahir di Jakarta, 18 Juni 1991. Dia merupakan lulusan S1 Universitas Indonesia. Perjalanan kariernya mencakup Komisaris di PT Zahra Bakti Gemilang, PT Berkah Adhikari Indonesia Kreatif, PT Merial Insan Medika, Anggota Yayasan Menteng Muslim Center, dan Advisor di Merial Institute - Center for Youth Development Studies. Adapun dalam unggahan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin (26/2/2024), pukul 12.00 WIB, update hasil real count Pilpres 2024, mencapai 77,11%.
Penghitungan sudah dilakukan terhadap 634.817 TPS dari 823.236 TPS. Hasil real count Pilpres 2024 sementara menunjukkan, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih memimpin dengan perolehan 74.719.305 suara atau 58,84%.
Paslon capres-cawapres nomor 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ada di posisi kedua penghitungan real count Pilpres 2024 dengan perolehan suara 31.038.266 atau 24,44%.
Sementara itu, paslon capres-cawapres 03, Ganjar Pranowo-Mahhfud MD, masih ada di posisi ketiga dengan perolehan suara 21.234.235 dengan presentase 16,72%.
