Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Bakal Batasi Jamaah Masjid Al Aqsa selama Ramadan

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pembatasan jamaah Masjid Al Aqsa akan ditentukan sesuai dengan kebutuhan keamanan.
Jemaah berjalan di depan Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem menjelang salat Jumat pada 9 Februari 2024./Reuters
Jemaah berjalan di depan Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem menjelang salat Jumat pada 9 Februari 2024./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Israel akan menerapkan pembatasan terhadap jumlah jamaah yang diperbolehkan salat di Masjid Al Aqsa di Yerusalem selama bulan suci Ramadan mendatang.

Melansir Reuters, Selasa (20/2/2024), Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pembatasan jamaah ini akan ditentukan sesuai dengan kebutuhan keamanan.

Hamas mengecam keras usulan pembatasan jamaan Masjid Al Aqsa tersebut. Dewan Islam Palestina juga meminta semua Muslim untuk mengunjungi Al Aqsa.

Al Aqsa merupakan salah satu situs tersuci di dunia bagi umat Islam yang terletak di puncak Temple Mount, kompleks yang juga menjadi situs suci umat Yahudi di Kota Tua Yerusalem.

Aturan tentang akses ke situs tersebut sering menjadi sumber gesekan, terutama selama hari libur termasuk Ramadan yang dimulai sekitar tanggal 10 Maret 2024. Sebelumnya, Israel juga pernah memberlakukan pembatasan yang biasanya untuk jemaah yang lebih muda dengan alasan untuk mencegah kekerasan.

"Perdana Menteri membuat keputusan yang seimbang untuk mengizinkan kebebasan beribadah dalam kebutuhan keamanan yang ditentukan oleh para profesional,” demikian pernyataan kantor PM Netanyahu seperti dilansir Reuters.

Netanyahu berada di bawah tekanan dari mitra sayap kanan dalam koalisinya yang menginginkan pembatasan yang lebih ketat dan negara-negara di kawasan yang mendorong untuk mempertahankan status quo.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir, yang mengepalai sebuah partai garis keras di pemerintahan, mengatakan bahwa mereka yang membenci Israel akan menggunakan momen ini untuk menunjukkan dukungan bagi kepemimpinan Hamas dan menghasut kekerasan.

"Masuknya puluhan ribu pembenci dalam perayaan kemenangan di Temple Mount merupakan ancaman keamanan bagi Israel," kata Ben Gvir.

Di sisi lain, Dewan Fatwa Tertinggi Islam Palestina menyerukan kepada semua orang yang dapat mencapai masjid Al Aqsa untuk pergi ke sana dan melindunginya.

Hamas menyatakan bahwa warga Palestina harus menolak keputusan pembatasan ini, menolak arogansi dan penghinaan penjajah, dan memobilisasi masyarakat untuk melindungi Masjid Al Aqsa.

Pada April tahun lalu, polisi Israel bentrok dengan warga Palestina di masjid tersebut selama bulan Ramadan. Kerusuhan juga terjadi di tempat tersebut pada tahun 2021 dan 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper