Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Netanyahu Makin Nekat, Ingin Lenyapkan Hamas di Rafah Sebelum Ramadan

Benjamin Netanyahu ingin melenyapkan Hamas dan mengevakuasi warga sipil Gaza dari Rafah, sebelum bulan Ramadan.
Gambar satelit menunjukkan pemandangan lebih dekat perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, 7 November 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Gambar satelit menunjukkan pemandangan lebih dekat perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, 7 November 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin melenyapkan Hamas dan mengevakuasi warga sipil Gaza dari Rafah, sebelum bulan Ramadan, atau paling lambat 10 Maret 2024.

Menurut saluran televisi Channel 12 Israel, Netanyahu telah menugaskan kepada kabinet militernya untuk segera melakukan operasi tersebut di Rafah. 

Melansir TASS, Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi mengatakan kepada Netanyahu bahwa militernya telah siap untuk melakukan operasi tersebut.

Meski begitu, dia meminta pemerintah Israel untuk terlebih dahulu memutuskan rencana tindakan yang akan dilakukan, mengenai hal tersebut. 

Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan sebelumnya bahwa Netanyahu telah menginstruksikan militer negaranya untuk menyusun rencana mengevakuasi warga sipil dari Kota Rafah dan memusnahkan batalyon Hamas yang masih beroperasi di kota tersebut. 

Sementara itu, Netanyahu juga telah mengatakan bahwa militer Israel sudah diperintahkan untuk mempersiapkan operasi di Kota Rafah yang terletak dekat perbatasan dengan Mesir itu, sejak 7 Februari 2024 lalu. 

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres sebelumnya memperingatkan rencana Israel untuk memperluas operasi militernya di Gaza hingga Rafah tersebut, karena menurutnya hal ini hanya akan memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina. 

Seperti diketahui, warga sipil Palestina saat ini mengungsi dari Jalur Gaza bagian Utara dan Tengah, ke Rafah dan di sepanjang perbatasan dengan Mesir.

Sejauh ini, jumlah korban tewas akibat serangan besar-besaran militer Israel ke Kota Rafah telah meningkat menjadi 100 orang.

Tercatat lebih dari 230 orang terluka, sebagian besar korban serangan di Rafah tersebut adalah perempuan dan anak-anak. 

Adapun dilaporkan bahwa pesawat Angkatan Udara Israel melakukan serangan yang ditargetkan ke Masjid Al-Huda dan Al-Rahma, tempat banyak pengungsi berada. 

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan juga terjadi pemboman terhadap bangunan tempat tinggal di daerah sekitar dan markas besar organisasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper