Bisnis.com, JAKARTA — Grup obrolan WhatsApp para menteri malah sepi dari berita politik, tidak ada tanda-tanda para pembantu presiden untuk mundur.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menuturkan grup WhatsApp kabinet sepi dari berita politik.
Cerita itu disampaikan Sandi menyusul isu sejumlah menteri yang ingin mundur dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi jilid ke-2 awal tahun ini.
“WhatsApp [menteri] tidak ada yang berita-berita politik, sepi dari berita politik,” kata Sandi saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Sandi mengatakan grup obrolan pembantu presiden itu relatif sepi dari isu-isu hangat yang saat ini mengencang di tengah masyarakat.
Dia menampik adanya pembicaraan sejumlah menteri yang ingin mundur dari kabinet.
Baca Juga
“Selama ini tidak ada yang nyampein ke saya [menteri mau mundur], WhatsApp group sepi, menteri-menteri tidak ada yang ngomong mengenai itu,” tuturnya.
Dia menambahakan grup WhatsApp menteri lebih banyak bicara soal kinerja masing-masing kementerian. “WhatsApp group menteri itu seru, isinya saling melaporkan progres kinerja masing-masing,” tuturnya.
Adapun diisukan sebelumnya, bahwa 15 menteri dari Kabinet Indonesia Maju (KIM) menyatakan akan mundur. Menlu Retno menjadi salah satu menteri dari 15 menteri tersebut.
Informasi tersebut pertama kali terungkap oleh Ekonom Senior Faisal Basri, yang mengatakan sejumlah menteri akan mundur dari Kabinet Jokowi lantaran presiden terlihat berpihak kepada salah satu pasangan capres-cawapres.
Sejauh ini menteri yang sudah menyatakan mundur adalah Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (MenkoPolhukam) RI Mahfud MD, yang memilih mundur lantaran maju sebagai cawapres.
Presiden Jokowi juga sudah angkat suara mengenai kondisi kabinetnya saat ini, dan memastikan bahwa kabinetnya berjalan seperti biasa.
"Kabinet biasa-biasa saja. Biasa-biasa saja, tidak ada masalah. Yang kerja ya kerja, yang kunjungan ke daerah, kunjungan ke daerah," ujarnya.
Selain itu, Jokowi menepis isu dari sejumlah pihak yang mengaitkan mundurnya Mahfud MD dengan keretakan hubungannya dengan sejumlah menteri di kabinetnya.