Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut akan dilibatkan untuk cawe-cawe penyusunan kabinet calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka jika diputuskan menang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kabar itu mendapat banyak sorotan dari sejumlah tokoh, salah satunya adalah Jimly Asshiddiqie. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu melalui akun Twitter (X)-nya, mendesak supaya Jokowi menolaknya.
Dia khawatir, langkah Jokowi yang ikut cawe-cawe di kabinet Prabowo-Gibran akan menambah kegaduhan baru.
"Ini jelas melanggar UUD 1945," cuit Jimly dikutip, Sabtu (24/2/2024).
Sementara itu, Anggota Dewan Pakar TKN Drajad Wibowo mengungkapkan bahwa belum ada pembahasan mendetail mengenai nama-nama yang akan masuk ke dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Drajad membenarkan bahwa Jokowi akan berperan dalam penyusunan kabinet nantinya. Namun, lanjut dia, Jokowi bukan satu-satunya orang, ada Prabowo, Gibran, termasuk para ketua umum partai koalisi.
Baca Juga
"Prinsip-prinsip dan kerangka besarnya tentu sudah dibicarakan karena beliau-beliau itu sering bertemu," jelasnya, Sabtu (24/2/2024).
Adapun data real count KPU per Kamis (22/2/2024) pukul 23.00 WIB menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran berpeluang memenangkan kontestasi Pilpres 2024 untuk satu putaran. Perolehan suara paslon nomor urut 2 per Kamis kemarin telah tembus di angka 58,89%.
Prabowo-Gibran unggul jauh dari 2 kompetitornya yakni Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang masing-masing memperoleh suara sebanyak 24,06% dan 17,05%.