Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan bahwa bergabungnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke dalam Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan bentuk politik rekonsiliasi.
Dia mengatakan bahwa politik yang terjadi di Indonesia saat ini merupakan politik yang sangat cair, padahal dulu keduanya saling berhadapan.
"Pertama, jelas ini politik rekonsiliasi antara Jokowi dengan Demokrat yang selama ini 9 tahun belakangan ini saling berhadap-hadapan. Itu artinya di politik kita sangat begitu cair. Dulu lawan sekarang kawan," katanya, saat dihubungi Bisnis, pada Rabu (21/2/2024).
Lebih lanjut, dia menjelaskan dengan bergabungnya Partai Demokrat ke Kabinet Jokowi setelah hampir 10 tahun vakum, tentu menjadi sebuah bentuk penghargaan.
Pasalnya, AHY selama ini mendukung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yang didukung Jokowi.
"Kedua, mungkin juga ini semacam reward kepada Demokrat dan AHY yang telah memberikan dukungan politik pada Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 ini. Apapun judulnya paslon nomor 2 adalah jagoan Jokowi," ujarnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, Presiden Jokowi baru saja melakukan reshuffle Kabinet. Salah satu nama yang dilantik dan masuk dalam Kabinetnya ialah Ketum Partai Demokrat AHY.
AHY dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) oleh Presiden Jokowi, Rabu (21/2/2024) pagi.
Adapun AHY merupakan putra dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-6 Republik Indonesia.