Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tiba di Kompleks Parlemen RI untuk menghadiri agenda Sidang Tahunan MPR RI pada hari ini, Jumat (15/8/2025).
Berdasarkan pantauan tim Bisnis di lapangan, AHY tiba pada pukul 8.22 WIB mengenakan setelan jas berwarna hitam. Dirinya tampak sempat menebar senyum saat memasuki kawasan gedung parlemen.
Pada saat yang sama, AHY juga tampak datang bersama dengan sang ayah yang juga merupakan Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan adiknya Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Sebelum AHY, tampak beberapa tokoh lain seperti Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang tiba pada pukul 8.16 WIB hingga Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka pada pukul 8.18 WIB.
Dalam agenda tersebut, nantinya para Menteri akan mendengarkan pembacaan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-80 RI dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB.
Sedangkan, agenda pembacaan Nota Keuangan akan digelar setelah Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD yang berlangsung di pagi hari hingga pukul 11.05 WIB.
Baca Juga
Sementara itu, pada pukul 14.35 WIB Ketua DPR RI, Puan Maharani akan membuka Rapat Paripurna DPR RI. Selanjutnya, Prabowo akan menyampaikan pidato pengantar sekaligus keterangan pemerintah atas RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan beserta dokumen pendukungnya pada pukul 14.57 – 15.42 WIB.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat memberi bocoran arah anggaran dan pembangunan Infrastruktur era Presiden Prabowo Subianto bakal difokuskan ke proyek-proyek yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
AHY menuturkan, hingga akhir tahun ini pemerintah akan fokus menyelesaikan proyek yang telah berjalan. Khususnya proyek infrastruktur yang bakal mendukung target swasembada pangan, seperti irigasi dan pembangunan bendungan.
"Sampai dengan akhir tahun ini diharapkan bukan hanya fokus pada menyelesaikan proyek infrastruktur, tetapi juga yang berkualitas dan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," jelasnya saat ditemui usai menggelar Rapat Koordinasi di Kantor Kemenko Infrastruktur, Rabu (13/8/2025).
Meski demikian, AHY menyebut sejumlah megaproyek seperti Giant Sea Wall hingga Kereta Cepat Jakarta - Surabaya tetap digagas. Akan tetapi pelaksanaannya bakal dijalankan dengan penuh kehati-hatian.
Adapun, kedua megaproyek itu dijalankan lantaran dinilai memiliki dampak langsung terhadap masyarakat. Di mana, Giant Sea Wall digagas untuk menjaga pesisir utara Jawa. Sementara itu, Kereta Cepat Jakarta - Surabaya digagas lantaran bakal mempercepat mobilitas masyarakat.