Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa negara menyatakan berhenti sementara waktu untuk mendanai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
Beberapa negara yang memutus bantuan ke PBB itu antara lain, Prancis, Jerman, Belanda, Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada dan Italia.
Melansir TASS, Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan keprihatinannya atas laporan adanya pegawai UNRWA yang mempunyai hubungan khusus dengan Hamas.
Pihaknya berharap penyelidikan yang sedang berlangsung akan menyoroti situasi tersebut dan disertai dengan tindakan nyata yang harus dilakukan dengan cepat.
“Pada paruh pertama tahun 2024, Prancis tidak berencana untuk memberikan kontribusi tambahan apapun dan akan mengambil keputusan pada waktunya, bersama dengan PBB dan donor utama lainnya, ketika persyaratannya terhadap transparansi dan keamanan bantuan telah dipertimbangkan," kata kementerian itu.
Lalu, kementerian itu menjelaskan bahwa Prancis selama ini mengalokasikan hampir 60 juta euro atau Rp1 triliun untuk kebutuhan UNRWA pada 2023.
Baca Juga
Selain itu, pihaknya juga menyerukan langkah-langkah untuk memastikan dimulainya kembali operasi badan tersebut sesegera mungkin.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini memerintahkan pemecatan beberapa pegawai badan tersebut karena dugaan hubungan mereka dengan serangan Hamas terhadap Israel pada tahun lalu.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Ekonomi Jerman menyatakan bahwa peran UNRWA dalam memasok kebutuhan penduduk Palestina sangat penting.
"Oleh karena itu, sangatlah tepat jika UNRWA, sehubungan dengan tuduhan terhadap staf organisasi tersebut, segera bereaksi dan Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini segera mengambil tindakan,” kata kementerian itu.
Selanjutnya, kementerian itu mengatakan bahwa sambil menunggu hasil penyelidikan, Jerman, berkoordinasi dengan negara-negara donor lainnya, untuk sementara waktu tidak akan mengizinkan dana baru untuk UNRWA di Gaza.
Meski begitu, Jerman berjanji akan terus memberikan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui saluran lain.
“Beberapa hari yang lalu, kami meningkatkan jumlah dana untuk Komite Internasional Palang Merah dan UNICEF sebesar 7 juta euro [Rp120 miliar],” kata kementerian tersebut.
Sementara itu, Belanda juga telah mengatakan pihaknya turut menangguhkan dana untuk UNRWA karena alasan yang sama pada 27 Januari lalu.
Langkah Jerman dan Belanda ini mengikuti langkah serupa yang dilakukan negara lain sebelumnya, termasuk AS, Inggris, dan Kanada terkait hubungan dengan Hamas.