Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UNRWA: 50.000 Wanita Hamil dan Lebih dari 180 Wanita Melahirkan Setiap Hari di Jalur Gaza

Di Jalur Gaza, menurut data UNRWA setiap harinya ada sekitar 50.000 wanita hamil dan lebih dari 180 wanita melahirkan
Penyaluran bantuan untuk warga Palestina di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza./dok, MER-C
Penyaluran bantuan untuk warga Palestina di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza./dok, MER-C

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan terdapat sekitar 50.000 wanita hamil dan lebih dari 180 wanita melahirkan setiap hari di Jalur Gaza. 

UNRWA mengatakan bahwa para dokter dan bidan melakukan segala upaya untuk memberikan perawatan bagi wanita hamil pasca melahirkan dan berisiko tinggi di 7 pusat kesehatan UNRWA yang beroperasi.

“Diperkirakan ada 50.000 perempuan hamil di Jalur Gaza, dan lebih dari 180 wanita melahirkan setiap hari,” kata UNRWA, dilansir TASS, Senin (25/12/2023). 

Sementara itu, UNRWA mengatakan hampir 1,9 juta orang di Jalur Gaza, atau lebih dari 80% populasinya telah mengungsi. 

“Hampir 1,9 juta orang (atau lebih dari 80% populasi) telah mengungsi di Jalur Gaza sejak 7 Oktober,” lanjutnya.

Dia menambahkan bahwa setidaknya 60.000 penduduk di wilayah Jalur Gaza mengungsi di tempat penampungan UNRWA sejak 30 November hingga 2 Desember 2023.

“Pada 2 Desember, hampir 1,2 juta pengungsi internal (IDP) berlindung di 156 instalasi UNRWA di lima gubernuran Jalur Gaza, termasuk di Utara dan Kota Gaza. Hampir 1 juta pengungsi berlindung di 99 fasilitas di wilayah Tengah, Khan Younis dan Rafah," ucapnya. 

Menurut badan tersebut, setiap fasilitasnya dapat menampung sekitar 10.300 orang, atau empat kali lipat dari kapasitas yang bisa mereka tampung.

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini memperingatkan tentang ancaman tsunami kemanusiaan menyusul kembali dimulainya permusuhan di Jalur Gaza. 

Menurut Lazzarini, wilayah tersebut mungkin akan menghadapi bencana kemanusiaan di musim dingin. 

Selain itu, para petugas medis juga sudah memperingatkan tentang risiko infeksi di tengah kondisi yang tidak sehat dan kurangnya makanan dan air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper