Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Israel Katz mendesak dunia untuk berhenti mendanai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), dan menuntut agar memberhentikan kepemimpinannya, serta meminta organisasi itu dibubarkan.
Dia mengatakan bahwa Israel percaya akan adanya hubungan antara UNRWA dengan gerakan radikal Palestina Hamas, yang tidak dapat disangkal.
“Amerika Serikat, Kanada, Finlandia, Australia, Italia, dan Inggris telah menghentikan pendanaan UNRWA karena keterlibatan staf dalam pembantaian 7 Oktober. Saya menyerukan lebih banyak negara untuk bergabung. Hubungan UNRWA dengan Hamas, memberikan perlindungan bagi teroris, dan melanggengkan aturannya, tidak dapat disangkal," katanya, di X, Minggu (28/1/2024).
Katz meminta agar pimpinan UNRWA harus diberhentikan dan diselidiki secara menyeluruh atas kecurigaan mereka mengenai hubungan dengan Hamas.
Menurutnya, dalam membangun kembali Gaza, UNRWA harus diganti dengan badan-badan lain yang didedikasikan untuk perdamaian dan pembangunan.
Melansir TASS, sebelumnya Menteri Luar Negeri Israel itu menyambut baik keputusan Amerika Serikat (AS) dan Kanada karena menangguhkan pendanaan untuk UNRWA.
Baca Juga
Dia mengatakan bahwa kebijakan negaranya adalah untuk memastikan bahwa UNRWA tidak mendapat tempat dalam kehidupan di Jalur Gaza pascaperang.
Katz membuat pernyataan tersebut setelah keputusan Australia, Inggris, Kanada dan AS yang menangguhkan pendanaan untuk UNRWA setelah beberapa pegawainya dicurigai memiliki hubungan dengan Hamas.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini memerintahkan agar beberapa pegawai, yang diduga terkait dengan serangan Hamas di Israel selatan musim gugur lalu, agar dipecat.
Seperti diketahui, ketegangan berkobar di Timur Tengah setelah militan Hamas dari Jalur Gaza menyerang wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.
Israel memblokade total Jalur Gaza dan melancarkan pemboman terhadap wilayah tersebut dan beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah, serta di Tepi Barat.