Bisnis.com, JAKARTA — Nama Allan Nairn, wartawan investigatif asal Amerika Serikat, kembali mencuat di tengah hiruk pikuk pesta demokrasi di Indonesia.
Teranyar, nama Nairn disinggung di media sosial X oleh Jimly Asshiddiqie. Bahkan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini meminta aparat untuk menangkap Nairn akibat sibuk menyoroti pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.
Pangkalnya, Jimly menyoroti pernyataan Nairn dalam sebuah video yang berisi orasi yang disampaikan wartawan yang aktif dalam reportase perkembangan Timor Timur pada awal dekade 90 ini. Dalam orasinya, Nairn bahkan menyinggung nama calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama nama Nairn viral dan memicu kontroversi di tengah pesta demokrasi di Indonesia. Hampir setiap perhelatan pemilihan umum (pemilu) dalam satu dekade terakhir, nama pria kelahiran New Jersey ini ramai diperbincangkan karena laporannya.
Berdasarkan catatan Bisnis, nama Nairn pertama kali mencuat pada 2014, tepatnya jelang pemilihan presiden (pilpres). Kala itu, dia membuka hasil wawancara yang tidak dapat dipublikasikan atau off the record dengan Prabowo Subianto yang pada saat bersamaan tengah mencalonkan diri sebagai presiden.
Pada 2017, Nairn kembali menjadi sorotan akibat tulisan hasil investigasinya menyebutkan informasi mengenai gerakan makar yang ingin menggulingkan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga
Kasus penistaan agama yang menimpa Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), yang kala itu bersiap menghadapi Anies Baswedan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2017), menjadi ‘pintu masuk’ untuk tujuan yang lebih besar, yaitu menumbangkan Presiden Jokowi dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia.
Pada 2019, pria kelahiran 1956 ini muncul lagi di tengah riuhnya kontestasi Pilpres 2019 dengan lagi-lagi membawa isu pelanggaran HAM di Tanah Air. Nairn bahkan hendak dilaporkan ke Polisi dengan tudingan menyebarkan kabar tidak benar atau hoaks.
Berikut ini, rangkuman laporan yang dihimpun Bisnis mengenai kontroversi yang mengitari Nairn dalam beberapa momen pesta demokrasi di Indonesia, satu dekade terakhir: