Bocorkan Info Rencana Kudeta Jokowi
Pada 2017, melalui tulisan investigasi berjudul, "Trump's Indonesian Allies in Bed with ISIS-Backed Militia Seeking to Oust Elected President", Allan Nairn memerinci informasi tentang gerakan makar untuk menggulingkan Presiden Jokowi.
Konon, informasi itu dihimpun melalui sejumlah wawancara dan dokumen-dokumen yang didapat dari internal TNI, Kepolisian, Intelijen Indonesia, serta Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang dibocorkan oleh Edward Snowden.
Dalam tulisan hasil investigasi jurnalistik, Nairn menyebutkan sejumlah tokoh-tokoh kunci yang dianggap berseberangan dengan Presiden Jokowi.
Infoya, kasus penistaan agama yang menimpa Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama hanyalah jembatan untuk menuju tujuan yang lebih besar, yaitu menumbangkan Presiden Jokowi dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia.
Awal gerakan makar dimulai dari gelombang aksi besar-besaran dengan tema aksi bela Islam yang bermunculan bak jamur di musim penghujan dalam masa Pilkada DKI Jakarta 2017.
Salah satu yang dituding terlibat dalam aktivitas kudeta adalah Ryamizard Ryacudu yang kala itu menjabat Menteri Pertahanan. Namun, Ryamizard membantah dan menuding pernyataan Nairn ngawur.
Baca Juga
"Bapak saya jenderal berjuang untuk memerdekakan negara ini, masa saya mau kudeta, ngawur," ujarnya saat ditanya wartawan usai menghadiri Wisuda Mahasiswa Pascasarjana Universitas Pertahanan di Bogor, Jabar, Selasa (25/4/2017).
Dia mengimbau, agar pihak luar negara Indonesia meneliti terlebih dahulu dari dalam negeri terkait suatu pernyataan yang dilontarkan ke media massa. Ryamizard juga mengingatkan, tentang etika dan kesopanan sebuah bangsa yang tidak boleh bicara sembarangan terhadap siapapun, begitupun warga negara lain terhadap bangsa Indonesia.