Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menilik Rekam Allan Nairn dalam Pesta Demokrasi Sedekade Terakhir

Hampir setiap perhelatan pemilihan umum (pemilu) dalam satu dekade terakhir, nama Allan Nairn ramai diperbincangkan karena laporan atau informasi rahasianya.
Jurnalis investigatif asal Amerika Serikat Allan Nairn/X
Jurnalis investigatif asal Amerika Serikat Allan Nairn/X

Disinggung Jimly Asshiddiqie

Munculnya kembali nama Nairn di tengah momen Pilpres 2024 dipicu unggahan Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie di X, Rabu (24/1/2024). Dia mengunggah video orasi Nairn sembari meminta aparat untuk menangkap Allan Nairn lantaran campur tangan dalam urusan pelanggaran HAM di Indonesia. 

Padahal, video yang sama pernah viral pada 2019. Video tersebut berisi orasi Nairn pada Aksi Kamisan 17 Januari 2019 di depan Istana Negara. 

Dalam orasinya, Allan membeberkan sejumlah kasus pelanggaran HAM yakni mulai dari Timor Leste pada 1999, Tawangsari hingga pembunuhan Munir. 

Baginya, tiga nama yang diduga menjadi dalang di balik beberapa pelanggaran berat HAM adalah Wiranto, AM Hendropriyono dan Prabowo Subianto. Dia meminta ketiganya dihukum.

Selain itu, Allan Nairn juga berharap agar jenderal asal Amerika Serikat yang membantu pelanggaran HAM lekas diadili. Pasalnya, jelas Nairn, pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia merupakan kejahatan global.

"Ini hanya contoh, masih ada kasus-kasus lain. Menurut saya, harusnya diadili jenderal-jenderal itu dan juga jenderal-jenderal dari AS kapan Wiranto, Hendro dan Prabowo saat melakukan kejahatan itu, Jenderal AS sedang kasih senjata, kasih pelatihan, kasih dukungan politik, itu tidak boleh dalam hukum internasional dan dalam hukum Amerika atau Indonesia tidak boleh," serunya dalam orasi tersebut. 

Namun, Jimly Asshiddiqie kembali mengangkat klaim Nairn tersebut dan meminta aparat turun tangan menangkap jurnalis itu. 

"Orang asing dilarang ikut campur urusan politik dlm negeri di negara lain. Aparat harus tegas dan cepat menangkap orang asing yg sok tahu ini," tulis Jimly melalui akun X-nya. 

Gayung bersambut, Nairn membalas cuitan tersebut.  Allan Nairn menanggapinya dengan kalimat yang tidak kalah keras.

 "Mantan ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia menyerukan agar saya ditangkap karena saya menyerukan pengadilan kejahatan perang terhadap semua pejabat yang membunuh warga sipil, termasuk calon presiden Jenderal Prabowo Subianto & pejabat AS yang mempersenjatai, melatih, dan mensponsori dia," cuitnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper