Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elite Gerindra Vs PDIP Soal Prabowo-Gibran Cerminan Jokowi 3 Periode

Elite Gerindra memprotes keras pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengunjungi  Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (24/8/2021)./Istimewa
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengunjungi Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (24/8/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--Elite Gerindra memprotes keras pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menyebut pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka cerminan ambisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berkuasa 3 periode.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menuding pernyataan Hasto ditujukan untuk menjatuhkan Presiden Jokowi. Muzani bahkan memastikan bahwa Jokowi tidak pernah menginginkan masa jabatan 3 periode.

"Jadi apa yang dikemukakan Hasto itu adalah upaya dia untuk mendowngrade Presiden Jokowi," tuturnya di Jakarta dikutip, Jumat (26/1/2024).

Muzani memprediksi jika Presiden Jokowi berhasil didowngrade oleh Hasto, maka hal tersebut akan berdampak pada pasangan calon Prabowo-Gibran.

"Makanya kan Hasto membuat pemikiran bahwa seolah-olah Jokowi mau teruskan 3 periode melalui Prabowo-Gibran ini," kata Muzani.

Padahal kata Muzani hal tersebut tidak akan terjadi mengingat Prabowo berasal dari Partai Gerindra, hanya programnya saja yang mirip dengan Presiden Jokowi.

"Kan Pak Jokowi ini akan mengakhiri masa jabatannya tanggal 20 Oktober 2024 dan menurut saya tudingan untuk downgrade Pak Jokowi oleh Hasto itu tidak mendasar," ujarnya.

Pernyataan Hasto

Adapun Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya menyatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming merepresentasikan keinginan Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat 3 periode.

Hasto berpendapat, cerminan itu terlihat dari pernyataan kontroversial Jokowi bahwa seorang kepala negara diperbolehkan berpihak hingga berkampanye dalam ajang pilpres asal tidak menggunakan fasilitas negara.

“Apa yang disampaikan Pak Jokowi akhirnya membuktikan bahwa pasangan Prabowo-Gibran merupakan cermin Jokowi Tiga Periode yang selama ini ditolak oleh PDI Perjuangan bersama seluruh kelompok pro demokrasi," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Kamis (25/1/2024).

Dia berpendapat, pernyataan Jokowi melanggar etika politik hingga pranata kehidupan bernegara. Hasto menjelaskan, Jokowi sudah menjabat dua periode.

"Dengan ketegasan Pak Jokowi untuk ikut kampanye, artinya menjadi manifestasi tidak langsung dari ambisi kekuasaan tiga periode," katanya.

Menurutnya, ambisi tiga periode tersebut menjadi alasan Jokowi rela membuntuti kampanye calon presiden nomor urut 2 Ganjar Pranowo seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Tak hanya itu, lanjutnya, pernyataan Jokowi disampaikan di depan Prabowo dan petinggi TNI. Dia berpendapat, Jokowi seperti ingin melibatkan TNI--setidaknya secara psikologis.

Hasto meyakini pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD ditakuti oleh lawan-lawan. Dia juga mengungkit pernyataan konglomerat Boy Thohir yang klaim sepertiga penyumbang perekonomian Indonesia siap dukung Prabowo-Gibran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper