Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei The Economist: Elektabilitas Prabowo Bukan 50%, Tetapi Hanya 47%

Elektabilitas Prabowo belum mampu menembus angka 50 persen. Survei The Economist menunjukkan elektabiltas Prabowo hanya 47%.
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Media asal Inggris, The Economist, merilis survei elektabilitas calon presiden (capres). Survei tersebut diperbaharui pada hari ini, Jumat (26/1/2024).

Dalam artikel berjudul Who Will be The Next President of Indonesia itu, The Economist menunjukkan bahwa capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mencatatkan median elektabilitas sebesar 47%, unggul jauh dari capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang masing-masing meraih 24%.

Adapun rilis terbaru ini merupakan koreksi dari publikasi The Economist pada Rabu (24/1/2024) lalu yang menyebut elektabilitas Prabowo mencapai 50%.

“Hasil ini telah diperbarui untuk mengecualikan jajak pendapat yang kami anggap tidak dapat diandalkan,” demikian keterangan catatan redaksi The Economist, dikutip Jumat (26/1/2024).

Pada laporan sebelumnya, elektabilitas Prabowo disebut menyentuh 50%, diikuti Ganjar di peringkat dua dengan perolehan 23%, sementara Anies meraih angka 21%. Angka-angka tersebut diperoleh pada 16 Januari 2024.

The Economist menyebut bahwa mereka memantau perkembangan survei capres RI sejak Januari 2023 hingga pertengahan Januari 2024. Pada survei sebelumnya yaitu 11 Januari 2024, Prabowo meraih 46%, Anies 25%, sementara Ganjar meraup 23%.

Kendati demikian, hasil survei ini mendapatkan beragam sorotan karena tidak terdapat penjelasan terkait lembaga survei yang dirujuk, hingga mekanisme dan metode sigi yang dilakukan.

Adapun, The Economist memaparkan rekam jejak singkat ketiga capres yang berlaga dalam Pilpres 2024 ini. Prabowo, misalnya, disebut tidak hanya menganut paham Jokowinomics atau pembangunan berbasis infrastruktur, tetapi juga menggandeng Gibran Rakabuming Raka selaku putra Jokowi sebagai cawapres, terlepas dari segala kontroversinya.

Sementara itu, Anies disorot sebagai figur akademisi dan teknokrat yang juga tak terlepas dari kontroversi politik identitas pada palagan Pilgub DKI Jakarta 2017 silam.

Selain itu, The Economist menyebut Ganjar sebagai calon yang memiliki pendekatan sebagai tokoh rakyat, berasal dari “dinasti yang tidak berkuasa” sehingga bergantung pada dukungan PDI Perjuangan (PDIP) dan ketuanya, Megawati Sukarnoputri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper