Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senada dengan Anies, Cak Imin Sebut Pemilu Tak Boleh Paksakan Kehendak

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan bahwa dalam negara demokrasi tidak boleh ada yang memaksakan kehendak.
Muhaimin atau Cak Imin dalam Debat Cawapres
Muhaimin atau Cak Imin dalam Debat Cawapres

Bisnis.com, PASURUAN - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan bahwa dalam negara demokrasi tidak boleh ada yang memaksakan kehendak.

Sekadar informasi, jelang Pemilu 2024 banyak pihak menyayangkan turunnya nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Perjalanan demokrasi sejak reformasi digaungkan tahun 1998 lalu harus dievaluasi agar ke depan menjadi lebih baik.

"Demokrasi harus diperkuat. Tidak boleh ada yang menjadikan Pemilu ini sebagai pemaksaan kehendak," kata Cak Imin di Pasuruan dikutip, Kamis (25/1/2024).

Pemilu dan Pilpres yang tahun ini diselenggarakan serentak, kata Cak Imin, harus dirasakan riang gembira oleh seluruh masyarakat. Bukan dipaksa, bukan intimidasi bahkan sampai terancam hingga takut menyampaikan pendapat. 

Oleh karena itu, Cak Imin terus mengingatkan seluruh pihak termasuk aparat agar mampu menjaga Pemilu terselenggara dengan baik. 

Lebih lanjut, Ketua Umum PKB ini menginginkan masyarakat dapat menyuarakan aspirasinya dengan baik dan sesuai hati nurani. 

"Aparat harus netral, itu perintah undang-undang. Termasuk presiden. Presiden punya hak pilih, tetapi presiden kalau memihak harus cuti dari presiden," ujarnya. 

Maka dari itu, Cak Imin menuturkan dirinya dengan Anies Baswedan ingin mengembalikan Indonesia menjadi negara hukum. 

"Negara ini negara hukum, Bukan negara kekuasaan. Semua harus tunduk pada hukum. Tidak boleh hukum ditaklukkan oleh kekuasaan," ucap Anies.

Sebelumnya, Anies Baswedan menegaskan gelaran Pemilu harus berjalan sesuai kemauan rakyat.

Anies mengatakan bahwa Pemilu harus menciptakan legitimasi yang legal. Jika Pemilu berjalan sesuai keinginan elite, dirinya khawatir pemerintahan tersebut tidak akan dipercaya rakyat.

Anies mengistilahkan hal itu dengan pertandingan sepak bola. Dimana pertandingan yang dimenangkan dengan bantuan wasit dan penyelenggara tidak akan dipercaya.

"Saya kasih contoh kompetisi sepak bola, tapi yang menang itu karena diuntungkan oleh wasit, diuntungkan oleh penyelenggara. Nanti ketika dia terima tropi, dia terima tropi dengan tidak percaya diri," kata Anies dalam agenda Desak Anies di Purwokerto, Rabu (24/1/2024) malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper