Bisnis.com, JAKARTA - Ada yang unik pada jadwal Donald Trump pada Rabu (17/1/2024). Pada pagi hari, Trump diketahui menghadiri sidang di pengadilan untuk menangani kasus pencemaran nama baik dan malamnya berkampanye sebagai kandidat terdepan dalam nominasi Partai Republik untuk Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024.
Sebenarnya, Trump tidak diwajibkan hadir di ruang sidang federal di Manhattan. Kemunculannya dalam kasus pengadilan perdata sepenuhnya bersifat sukarela.
Dari sana, dia menghabiskan malam untuk berkampanye di New Hampshire menjelang pemilihan pendahuluan presiden Partai Republik di negara bagian itu minggu depan. Bagi sebagian orang, kegiatan Trump tersebut menarik perhatian dan dianggap sebagai strategi unik di situasi yang tidak umum terjadi.
Pasalnya, seorang kandidat utama presiden AS berusaha memenangkan Gedung Putih sambil menghadapi serangkaian tuntutan pidana federal dan negara bagian, serta persidangan pencemaran nama baik perdata dan persidangan penipuan perdata.
Namun Trump dan tim kampanyenya sangat menyadari publisitas dan simpati yang dapat dihasilkan oleh kehadirannya di pengadilan dengan basis pendukung setianya.
“Tidak ada orang lain yang bisa menerima omong kosong ini,” kata Trump dilansir dari Reuters, Kamis (18/1/2024).
Baca Juga
Adapun, Trump menghadapi lusinan dakwaan federal dan negara bagian terkait upaya untuk melemahkan Pemilu 2020 serta tuntutan federal karena kesalahan penanganan dokumen rahasia.
Dia membantah melakukan kesalahan dan mengaku tidak bersalah atas tuduhan pidana tersebut, dan berpendapat bahwa kasus tersebut bermotif politik. Namun, hal itu dibantah Departemen Kehakiman dan memastikan keputusan diambil tanpa bias politik.
Kasus federal yang dihadiri Trump minggu ini adalah kasus perdata, tahap ganti rugi dari persidangan pencemaran nama baik untuk penulis E. Jean Carroll, yang mengklaim Trump menghancurkan reputasinya dan harus membayar ganti rugi jutaan dolar karena menyangkal pada 2019 bahwa dia telah memperkosanya.