Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia dan China Bakal Full Senyum Jika Donald Trump Jadi Presiden AS Lagi

Rusia dan China disebut akan full senyum jika Donald Trump terpilih jadi Presiden AS lagi.
Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan gedung pengadilan Manhattan setelah menghadiri hari pertama persidangan dirinya, putra-putranya yang sudah dewasa, Trump Organization, dan pihak lain dalam kasus penipuan perdata yang diajukan oleh Jaksa Agung negara bagian Letitia James, di New York City, AS, Oktober 2, 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan gedung pengadilan Manhattan setelah menghadiri hari pertama persidangan dirinya, putra-putranya yang sudah dewasa, Trump Organization, dan pihak lain dalam kasus penipuan perdata yang diajukan oleh Jaksa Agung negara bagian Letitia James, di New York City, AS, Oktober 2, 2023. REUTERS/Eduardo Munoz

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia dan China disebut akan full senyum jika Donald Trump terpilih jadi Presiden AS lagi.

Dilansir dari JTA, potensi masa jabatan kedua Donald Trump sebagai presiden kemungkinan besar akan menghasilkan kebijakan luar negeri Amerika yang mengutamakan Amerika sendiri.

Dampaknya terhadap seluruh dunia bisa sangat besar, dan berpotensi membahayakan keamanan internasional di seluruh dunia. Meski demikian, ada beberapa kebijakan Trump yang diyakini menguntungkan Rusia dan China.

Mengacu pada alasan tersebut, maka tidak mengherankan jika hasil pemilu bulan November nampaknya lebih menarik perhatian orang-orang non-Amerika daripada biasanya.

Seperti diketahui, Trump kembali mencalonkan diri sebagai Presiden AS pada Pemilu November 2024 mendatang.

Trump bersaing ketat dengan Presiden Joe Biden di Pilpres AS tahun ini. Menurut kolumnis Le Monde, Sylvie Kauffman, masa jabatan kedua calon calon dari Partai Republik akan berdampak buruk terhadap diplomasi internasional.

“KTT G7 dan NATO sekali lagi akan menjadi momen sirkus yang tidak dapat diprediksi atau kekosongan mutlak," katanya.

Melanjutkan fokus masa kepresidenannya yang pertama, Trump telah berjanji untuk memindahkan ribuan tentara AS yang ditempatkan di luar negeri, agen FBI, dan pejabat Badan Pengawasan Narkoba, untuk mengatasi krisis imigrasi di perbatasan Meksiko.

Hal ini tidak hanya akan berdampak pada kehadiran militer AS di seluruh dunia dan berpotensi melemahkan keamanan sekutu. Akan tetapi, langkah ini juga akan berdampak buruk pada Meksiko, yang harus menghadapi perbatasan dengan Amerika yang semakin macet.

Trump bermaksud untuk meluncurkan apa yang dia gambarkan sebagai upaya “deportasi terbesar” dalam sejarah imigran ilegal AS dan mengakhiri kewarganegaraan otomatis bagi anak-anak yang lahir di AS dari imigran yang tinggal di negara tersebut secara ilegal.

Sama seperti Trump yang menegosiasikan ulang perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara menjadi perjanjian Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada pada tahun 2019, kemungkinan besar dia akan merestrukturisasi perjanjian ekonomi Biden seperti kerangka ekonomi Indo-Pasifik .

Hal yang menjadi perhatian sebagian besar diplomat di Eropa adalah pernyataan Trump untuk mulai “mengevaluasi ulang secara mendasar tujuan NATO dan misi NATO”. 

Ada dugaan bahwa Trump akan menarik diri dari NATO, atau setidaknya merevisi doktrinnya bahwa serangan terhadap satu anggota adalah serangan terhadap semua anggota.

Ini tentu akan menjadi momen "membahagiakan" buat China dan Rusia.

Ini yang bikin Rusia dan China full senyum...

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper