Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) memilih mengadopsi rancangan resolusi Amerika Serikat (AS) yang mengutuk serangan Houthi di Laut Merah.
Sebanyak 11 anggota DK PBB menyetujui resolusi tersebut, sementara 4 negara lainnya, termasuk Rusia, China, dan Aljazair, abstain.
Sebelumnya, DK PBB menolak tiga usulan Rusia untuk mengubah teks rancangan resolusi yang mengutuk serangan di Laut Merah tersebut.
Melansir TASS, resolusi yang ditolak tersebut, termasuk satu usulan yang menyebutkan konflik antara Palestina dan Israel sebagai penyebab eskalasi di Laut Merah belakangan ini.
Dokumen tersebut dibuat oleh AS dan Jepang, yang berisi mengutuk dengan tegas serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah, sejak November lalu.
Selain itu juga menuntut agar Houthi Yaman segera mengakhiri serangan terhadap kapal-kapal asing di Laut Merah.
Baca Juga
Sementara itu, Rusia telah mengusulkan untuk menambahkan frasa "khususnya, konflik di Jalur Gaza” ke dalam ketentuan tersebut.
Frasa itu sekaligus menyerukan perlunya menangani alasan utama, termasuk konflik yang meningkatkan ketegangan regional.
Seperti diketahui, setelah meningkatnya konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza, Houthi mengklaim akan melancarkan serangan ke wilayah Israel dan tidak akan mengizinkan kapal-kapal terkait melewati perairan Laut Merah.
Pemerintah AS juga sebelumnya telah menyatakan sedang membentuk koalisi internasional dan bersiap meluncurkan operasi Penjaga Perdamaian untuk menjamin keselamatan navigasi dan melindungi kapal asing di Laut Merah.