Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ma'ruf Amin Tegaskan Wapres Bukan Ban Serep

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menegaskan bahwa jabatannya bukan merupakan ban serep.
Wakil Presiden Maruf Amin memberi keterangan kepada wartawan usai meninjau posko pengungsian korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Kamis (16/12/2021) - BI/JIBI/Akbar Evandio
Wakil Presiden Maruf Amin memberi keterangan kepada wartawan usai meninjau posko pengungsian korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Kamis (16/12/2021) - BI/JIBI/Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menegaskan bahwa jabatan wapres bukan ‘ban serep’ yang mengisi kekosongan apabila presiden sedang berhalangan hadir.

Ma’ruf menjelaskan posisi wapres juga memiliki porsi tugas tersendiri meskipun dalam kapasitasnya membantu presiden. 

“Bukan ban serep. Ya artinya fungsinya disesuaikan dengan memang posisi dia sebagai Wapres, jangan Wapres mau jadi Presiden. Namun, Wapres juga harus berfungsi sesuai dengan porsi yang seharusnya dilakukan,” ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Wapres, Kamis (28/12/2023).

Sebagai contoh, kata Ma’ruf, dirinya aktif mengambil peran dalam berbagai program pemerintah dengan memberikan masukan-masukan kepada Presiden, seperti dalam sidang kabinet. 

Di luar itu, orang nomor dua di Indonesia itu mengaku juga terus melaksanakan dengan baik seluruh bidang tugas yang diembankan kepada dirinya.

“Paling tidak di sidang-sidang kabinet itu menyampaikan pandangan-pandangan. Nah dalam hal yang diserahkan oleh presiden, ya itu yang harus fokus dikerjakan oleh Wapres,” imbuhnya.

Adapun terkait tugas khusus dari Presiden, Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mencontohkan bahwa dirinya ditugaskan untuk menangani stunting. Sebagai tindak lanjut tugas ini, dia pun tidak hanya mengkoordinasikan kementerian/lembaga terkait, tetapi juga turun langsung ke lapangan. 

“Saya ditugaskan [menangani] stunting, nah saya terus memimpin rapat koordinasi, kemudian meninjau ke lapangan, menghitung di daerah ini seperti apa, kemudian intervensinya seperti apa,” ujarnya.

Selain itu, Wapres Ke-13 RI itu menyebutkan bahwa dirinya juga mendapat tugas khusus untuk memimpin program penghapusan kemiskinan ekstrem hingga 0% pada 2024. Dalam melaksanakan tugas ini, dia pun mengaku terus turun ke berbagai daerah.  

“Saya ke provinsi-provinsi, termasuk ke Jawa Tengah, ke beberapa daerah, kemudian itu saya kira hal-hal yang memang tugasnya ya itu. Jangan sampai yang ditugaskan ini, yang dikerjakan yang lain,” tegasnya. 

Lebih jauh, dia juga membeberkan berbagai tugas khusus lain yang diembannya seperti pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan UMKM, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, serta percepatan pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua. 

“Saya berkali-kali putar [keliling] Papua untuk melihat apa yang mereka [masyarakat Papua] inginkan dan juga untuk menyamakan persepsi tentang bagaimana daerah otonomi baru (DOB) itu dibangun, untuk apa. [Ternyata] mereka memahami dan mereka juga semangat membangun DOB-DOB ini,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, Wapres asal Tangerang itu berharap agar sosok yang akan menggantikannya kelak adalah tokoh yang mampu membantu seluruh tugas Presiden sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi.

Kendati demikian, dia mengingatkan bahwa kedudukan dan kapasitas Wapres dalam pemerintahan tetap di bawah Presiden. 

“Wapres itu ya Wapres, gitu ya. Jangan Wapres rasa Presiden, itu akan menjadi masalah nantinya. Artinya Wapres itu membantu Presiden secara keseluruhan dan mengerjakan yang memang ditugaskan oleh Presiden,” ucapnya

Oleh sebab itu, Ma’ruf menginginkan, usai Pilpres 2024, terpilih sosok Wapres yang lebih baik dari dirinya untuk melaksanakan berbagai program pemerintah ke depan, termasuk bidang tugas yang diembankan secara khusus oleh Presiden. 

“Saya harap tentu Wapres yang lebih baik dari saya. Kalau sama itu namanya tidak ada peningkatan kan? Harus lebih baik lagi dari saya dalam tugas-tugas yang diberikan,” pungkas Ma’ruf. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper