Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harapan TKN ke Cak Imin dan Mahfud MD Agar Tak Serang Gibran Saat Debat

Peluang cawapres Gibran Rakabuming Raka diserang saat debat kecil karena Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud MD masih dalam satu koalisi.
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (tengah) membagikan susu kemasan ke warga di area hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (3/12/2023). Dalam kesempatan tersebut Gibran menyapa warga yang sedang berolah raga saat HBKB atau car free day (CFD) dan membagikan susu ke anak-anak. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (tengah) membagikan susu kemasan ke warga di area hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (3/12/2023). Dalam kesempatan tersebut Gibran menyapa warga yang sedang berolah raga saat HBKB atau car free day (CFD) dan membagikan susu ke anak-anak. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA – Peluang calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka diserang saat debat kecil karena Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud MD masih dalam satu koalisi pemerintahan saat ini.

Di sisi lain, Gibran juga tidak akan tampil menyerang kepada dua seniornya tersebut. Sebaliknya, pihak Tim Kampanye Nasional (TKN) meminta Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tidak menyerang selama proses debat cawapres berlangsung.

Wakil Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Grace Natalie memastikan bahwa Gibran tidak akan menyerang cawapres lain saat debat cawapres besok. Maka dari itu, Grace juga berharap agar cawapres lain tidak menyerang  Gibran.

"Kita tidak akan menyerang paslon lain dan kami juga berharap paslon lagi bisa begitu juga kepada kami," tuturnya di Jakarta, Kamis (21/12/2023).

Menurut Grace, Gibran akan tampil dengan santai dan sopan, namun tetap dengan gagasan dan ide yang cemerlang untuk disampaikan pada debat cawapres.

"Kita ingin agar pemilih itu santun dan santuy ya, supaya tidak tegang-tegang banget," katanya.

Grace optimistis Gibran akan tampil dengan baik saat debat besok. Dia juga mendoakan Gibran agar dilancarkan selama proses debat. 

"Semoga debatnya lancar ya," ujarnya.

Paling Dinanti

Adapun Gibran diyakini akan menjadi sosok yang paling dinanti performanya dalam Debat Cawapres yang digelar pada Jumat (22/12/2023). Salah satu alasannya karena kandidat cawapres dari kubu lain merupakan politisi kawakan.   

“Mas Gibran ini sosok yang paling dinanti-nanti, makanya saya yakin dampaknya akan positif. Karena wajah Pak Mahfud dan Cak Imin sudah sering mengisi selama 20 tahun pascareformasi. Artinya, orang sudah mengetahui karakter dan sikap mereka,” kata Wakil Komandan Tim Fanta Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Anggawira, pada Jumat (22/12/2023). 

Jika membandingkan Gibran dengan dua cawapres lainnya, Anggawira meyakini bahwa pendamping Prabowo Subianto itu akan mampu merebut suara pemilih muda dan mereka yang masih gamang.  

“Survei membuktikan kalau Mas Gibran unggul di pemilih milenial. Dia juga pelaku ekonomi digital. Jadi tema debat ini bukan isu yang baru. Kampanye yang disuarakan juga selalu positif, membuat happy, tidak membawa polarisasi. Sehingga diharapkan bisa memperkokoh dukungan anak-anak muda Indonesia,” ujar dia.

Ketua Umum Relawan Pengusaha Nasional (Repnas) itu juga membeberkan kelebihan lain Gibran, yaitu sosok yang apa adanya dan mampu memahami konsep ekonomi kerakyatan di tengah disrupsi Revolusi Industri 5.0. 

Belum lama ini, Wali Kota Solo tersebut juga menyampaikan gagasan ekonominya yang terangkum dalam Gibranomics. Di antara fokus Gibran adalah bagaimana perkembangan teknologi informasi bisa memberikan manfaat optimal kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM. 

“Gibranomics itu bagaimana akselerasi digital bisa memberikan manfaat ekonomi. Walaupun ada disrupsi yang mengancam UMKM, tapi banyak UMKM yang valuasinya bertambah karena memanfaatkan media sosial. Nah, saya kira Mas Gibran ini hadir di zaman yang tepat. Dia bisa menyampaikan soal ekonomi kerakyatan yang kontekstual, bukan kerakyatan tahun 70 atau 80-an,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper