Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Contoh Puisi Pendidikan Singkat yang Menyentuh Hati

Berikut ini merupakan contoh puisi pendidikan yang menyentuh hati, sehingga bisa menjadi inspirasi anda.
Contoh Puisi Pendidikan yang Menyentuh Hati/(Bisnis-Muhammad Rizky Nurawan)
Contoh Puisi Pendidikan yang Menyentuh Hati/(Bisnis-Muhammad Rizky Nurawan)

Bisnis.com, JAKARTA - Puisi pendidikan merupakan sebuah bentuk puisi yang secara khusus mengangkat tema, nilai, atau pesan-pesan terkait dengan dunia pendidikan. Puisi ini fokus pada penekanan nilai-nilai pendidikan, kebijaksanaan, pengetahuan, moralitas, motivasi, atau pengalaman dalam proses belajar-mengajar.

puisi pendidikan sering kali menyampaikan pesan-pesan penting terkait dengan nilai-nilai moral, etika, dan kepribadian yang diperlukan dalam proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.

Selain itu, puisi pendidikan bisa memberikan inspirasi, motivasi, serta semangat kepada pembacanya, terutama bagi para siswa, guru, atau siapapun yang terlibat dalam dunia pendidikan. Puisi ini mendorong untuk terus belajar, berkembang, dan mencapai potensi maksimal.

7 Contoh Puisi Pendidikan

1. Berpendidikanlah (Oleh: Iin Fajar Duhri Saputri)

Berpendidikanlah ..

Maka hidupmu akan berubah Berpendidikanlah ..

Maka mata yang mulanya hitam akan terang

Berpendidikanlah ..

Maka resahanmu akan menjadi emas

 

Banyak orang menganggur karena sekolah

Banyak orang pontang-panting karena sekolah

Memanglah pendidikan bukan jaminan

Tapi hendaknya berusahalah

 

Berpendidikanlah ..

Dunia tidak hanya membutuhkan kepandaianmu

Kini dunia tidak butuh itu

Karena cuma pandai itu tidak cukup

Yang dibutuhkan hanya tekadmu

Niatmu ..

Semangatmu ..

Usahamu ..

 

Pemerintah tidak akan mempersulitmu

Gunakan semua fasilitas

Semua ini untuk generasi bangsa

Manfaatkan .. manfaatkan ..

 

Masa depanmu di tanganmu

Pendidikan hanyalah jembatan

Hanyalah sarana

Bangkitlah ..

Majulah ..

 

Lihat dirimu

Apa kau ingin seperti orangtuamu

Air mata yang terus membasahi pipinya

Apa tak kasihan

Di mana hatimu ..

 

Ini semua untuknya bukan

Ayo bangkitlah

Ayo majulah

Ayo buktikan

Demi orangtuamu

 

Hingga dirimu berubah menjadi jingga yang ranum.

2. Jangan Ajari Aku Korupsi Guruku (Oleh: Abdul Hakim)

Kureguk ilmumu di saat aku dahaga akan ilmu

Kurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmu

Senyum sapa salammu setia menyambut kedatanganku

Tanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmu

 

Aku mungkin bukan anak yang pintar

Aku ingin meraup ilmu yang engkau ajar

Ilmumu aku goreskan dengan ujung pena

Di atas buku, ku simpan jejak tulisanmu penuh rasa

Kuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwa

 

Aku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angka

Aku mungkin bukan anak yang layak menyandang juara

Aku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa dengan dengan penuh asa

Aku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau sampaikan sepanjang masa

 

Aku ingin guruku memberi angka apa adanya

Bukan angka basa-basi biar aku terlihat anak digdaya

Menipu diriku.. orang tua.. dan seluruh bangsa

Meski aku tahu guruku takut dikatakan gagal mendidik anak bangsa

Terpaksa memberi angka yang cetar membahana

Di bawah ancaman tunjangan takkan cair kalau anak diberi angka apa adanya

 

Guruku... jangan ajari aku korupsi

Beri kami angka sesuai bukti yang engkau miliki

Itulah wajah kami yang masih harus belajar lebih keras lagi

Agar negeri ini kelak melahirkan generasi emas yang hakiki

Mampu berdikari taklukkan dunia yang kian berkompetisi

Bukan emas palsu yang menipu diri sendiir

Guruku... ajari kami sepenuh hati dengan kejujuran hati nurani

 

3. Pena (Oleh: Ade Lanuari Abdan Syakuro)

Pena…

Kuikat ilmu dengannya…

Kutulis kisah sejarah bersamanya…

 

Pena…

Kugapai cita cita dengannya

Tak lupa teriring doa dan usaha

Sebagai wujud penghambaanku pada sang Pencipta

 

Pena…

Bersamanya, kutulis cerita cinta berbau surga

Agar manusia tak terjebak pada dunia yang fana

Tak jelas asalnya, tak jelas pula hasilnya

 

Pena…

Simbol peradaban dari zaman purba ke zaman aksara

Di mana manusia tak lagi menghambakan diri pada mitos yang tak jelas asalnya

 

Pena…

Dengannya, hidup manusia menjadi mulia

Lantaran mencari ilmu untuk kesejahteraan dunia.

 

4. Lelang Pendidikan (Oleh: Ahmad Latiful Ansori)

Pendidikan...

Kata yang didengungkan oleh banyak kalangan

Katanya

Pendidikan itu tak memandang latar belakang

Namun, apalah daya

Itu 'cuma' slogan

Entah zaman yang telah berevolusi

Atau sedari dulu tetap begini

Pendidikan adalah hak setiap warga

Namun, mana buktinya

Kami beli, kami juga yang menjual

Itu kata yang sering terlontar, dari orang yang katanya berpendidikan

Kami beli mahal, maka kami juga mendapatkan yang mahal

Pantas saja jika negara ini tak mencapai kejayaan

Kelakuan orang-orang berpendidikan tak lagi bisa diharapkan Pendidikan investasi masa depan

Bukan pula sebagai alasan untuk meletakkan kaki di atas hidung

anak jalanan

Mau sampai kapan, pendidikan akan terus dilelang Hingga rakyat kecil musnah dengan perlahan?

Atau hingga jas mengkilat tak lagi muat di kenakan?

Tak hanya tuan yang membutuhkan

Tapi, kami juga tak meminta

Karena kami tak sanggup jika harus bermain lelang

Dengan apa yang seharusnya kami dapatkan

Namun, bukan berarti pendidikan sebagai alasan untuk meraup pajak besar-besaran

5. Tombak keberhasilanku (Oleh: Amanda Nurdhana D.)

 Pena menari di atas kertasku

Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan

Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan

Menuntunku menuju jalan kesuksesan

Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu

 

Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku

Mengajariku hal-hal baru

Dengan sabar kau membimbingku

Walau sikap nakalku terkadang mengganggumu

 

Sungguh besar pengabdianmu

Untuk mencerdaskan generasi mudamu

Terima kasih kuucapkan untukmu

Guru ku …………..

Kau adalah orang tua keduaku

 

Kan kukenang selalu jasamu

Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu

Semoga selalu bahagia hidupmu

Kebaikan akan selalu menyertaimu.

6. Lentera pendidikan (Oleh: Putri Tarisa Dewi)

Langkah kaki menapaki jalan

Tak tahu arah tujuan

Bagai hidup tak berpedoman

Seperti hidup dilanda kebodohan

 

Hidup tanpa ilmu

Bagai rumah tak berlampu

Gelap bagai abu

Seperti bayangan yang semu

 

Pada siapa ku bertanya

Tentang arti hidup yang sebenarnya

Ketika ilmu tak kupunya

Pendidikanlah yang menjadi jalannya

 

Cahaya di tengah kegelapan

Menerangi setiap kehidupan

Menumpas segala kebodohan

Yang merusak masa depan

 

Semangat dalam meraih asa

Tak pernah lelah dan putus asa

Berdoa pada Sang Kuasa

Sebagai generasi penerus bangsa.

 

7. Asa siswa (Oleh: Rabiah, M. Pd.)

Indahnya sekolah menengah

telah pun berlalu

semua lelah

sirna

tiada tersisa

 

kini,

masa telah berbeda

bangsa menanti

jati diri terus terpatri

untuk mengabdi pada negeri

tiga tahun berlalu

 

mahasiswa,

ya, itu asaku terus menggebu

kini ku tak lagi pakai seragam abu-abu

tapi aku tetap malu

sebab diri tak juga mampu

ukir rasa

bangga

 

kuingin rajut

impian

penuh harapan

semangatku pahat

beralas juang

 

betapa bangga

orang tua

pada jiwa

yang telah jadi dewasa

tapi apalah daya

aku

baru memulai asa

jadi mahasiswa

 

selagi kecil berusia muda

kiri kanan hamparan senja

jangan lengah

kerlipnya madah

itu hanya pelipur lara

 

kenang tak berkenan

harus dikenang

itulah jiwa petualang

harus terang

tenteram

tanpa geram

apalagi dendam

asaku hanya

jadi mahasiswa.

8. Puisi Pendidikan tentang Guru

Guru, pahlawan tanpa tanda jasa Mengajar tanpa pamrih

Menanamkan ilmu pengetahuan Mencetak generasi emas

Di balik senyummu yang manis

Tersimpan segudang ilmu

Yang kau berikan dengan ikhlas

Untuk masa depan kami

Dengan sabar kau mengajari

Meski kami sering membuatmu kesal

Kau tetap tak pernah menyerah

Demi kami menjadi orang yang lebih baik

Guru, kau adalah pelita

Yang menerangi jalan kami

Tanpamu, kami akan tersesat

Dalam kegelapan

Terima kasih, guru

Untuk semua yang telah kau berikan

Kami akan selalu mengingatmu

Sebagai pahlawan kami

9. Puisi Pendidikan tentang Sekolah

Sekolah, rumah keduaku
Tempat aku belajar
Menimba ilmu pengetahuan
Demi masa depan yang lebih baik

Di sini aku belajar tentang kehidupan
Tentang arti persahabatan
Dan tentang pentingnya kerja keras

Sekolah, tempat aku tumbuh
Tempat aku berkembang
Tempat aku menjadi diriku sendiri

Terima kasih, sekolah
Untuk semua yang telah kau berikan
Aku akan selalu mengingatmu
Sebagai tempat yang penuh kenangan

10. Puisi Pendidikan tentang Buku

Buku, jendela dunia
Menemaniku belajar
Menambah wawasanku
Menjadi pribadi yang lebih baik

Di antara lembaran-lembaranmu
Aku menemukan dunia baru
Yang penuh dengan pengetahuan
Dan inspirasi

Darimu aku belajar tentang sejarah
Tentang budaya
Dan tentang berbagai hal di dunia

Kau membuka pikiranku
Dan membuatku melihat dunia dengan cara yang berbeda

Kau adalah sahabatku
Kau selalu ada untukku
Kau membantuku menjadi pribadi yang lebih baik

Terima kasih, buku
Untuk semua yang telah kau berikan
Aku akan selalu mencintaimu
Sebagai jendela duniaku

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper