Bisnis.com, MATARAM - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menyentil komitmen dari para menteri yang melakukan pelanggaran atau pun terlibat konflik kepentingan selama menjabat.
Awalnya, Anies menjawab pertanyaan mengenai konsistensi seorang menteri terhindar dari konflik kepentingan.
Dirinya menyadari bahwa isu konflik kepentingan menteri-menteri memang mejadi momok. Untuk itu, dia menilai perlu adanya konsisten yang kuat, salah satunya dengan menandatangi sebuah komitmen.
"Itu harus dijaga konsisten, jadi jangan sampai diawal tegas soal tidak ada konflik kepentingan, tetapi sambil jalan pelan-pelan itu ditoleransi, menurut saya harus ada penjagaan yang konsisten di sini," kata Anies dalam acara Desak Anies di Mataram, Selasa (19/12/2023).
Dalam komitmen tersebut, Anies mengatakan adanya perjanjian untuk menteri-menteri yang ada di Kabinet agar tidak terlibat konflik kepentingan.
Dalam perjanjian, nantinya terdapat poin yang dimana jika Menteri tersebut melanggar harus mengundurkan diri dari jabatannya.
Baca Juga
“Menandatangani komitmen bila melanggar otomatis mengundurkan diri, otomatis, tidak perlu diminta, begitu melanggar otomatis mengundurkan diri,” ucapnya.
Anies menekankan ketika seorang menteri memegang jabatan, maka setiap ucapannya, tindakan, hingga tanda tangannya, merupakan atas nama negara dan bukan lagi atas nama pribadi.
"Karena itu dia tidak boleh lagi bekerja untuk kepentingan dirinya, kepentingan pribadi, karena sudah disumpah dan tidak ada sumpah itu mengatakan hanya bekerja jam 8 pagi sampai jam 5 sore, enggak ada, itu 24 jam selama durasi dia bertugas," ujarnya.