Bisnis.com, LUBUKLINGGAU - Calon Presiden (Capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menegaskan bahwa Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sama sekali berbeda.
Penegasan Anies itu merespons pernyataan Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto yang menyebut Prabowo Subianto sangat tidak mencerminkan sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Satu presiden yang satu menteri. Jelas. Yang satu ketua partai, yang satu bukan. Kemudian satu tumbuh besar di wirausaha, walikota, satu tumbuh besar di angkatan bersenjata. Ya banyak beda-bedanya," kata Anies di Lubuklinggau, Sumatra Selatan, Senin (18/12/2023).
Anies pun tidak mau berkomentar lebih banyak terkait dengan anggapan tersebut. Dia hanya ingin tegak lurus untuk menawarkan gagasan perubahan bagi para pemilihnya.
Melalui gagasan perubahan itu, Anies berkomitmen untuk terus menjaga prinsip Indonesia sebagai negara hukum. Dirinya ingin mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia tanpa mengesampingkan rakyat kecil.
"Kami menawarkan perubahan karena kami meyakini bahwa kita harus menjaga agar negeri ini tetap menjalani hukum, dan kita harus berubah perekonomian kita supaya yang kecil-kecil ini tumbuh," ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud telah melakukan evaluasi debat perdana Pilpres 2024 dalam rapat mingguan di Gedung High End, Jakarta Pusat pada Rabu (13/12/2023).
Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan hasil evaluasi mereka yaitu calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto sangat tidak mencerminkan sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal, Prabowo ingin mencitrakan diri sebagai penerus Jokowi.
"Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, seluruh parpol pengusung, itu mengadakan acara nobar dan ternyata responsnya sangat kuat bahkan tadi ada yang melaporkan di situ kelihatan bahwa Pak Prabowo itu bukan Pak Jokowi," jelas Hasto usai rapat.
