Bisnis.com, JAKARTA - Capres Prabowo Subianto ‘dikeroyok’ dua capres lain, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan soal masalah penanganan konflik di Papua.
Prabowo mengatakan bahwa konflik di Papua merupakan masalah lama yang telah ada di Indonesia. Terlebih lagi, konflik di Papua sarat dengan campur tangan pihak asing.
Namun demikian, kata Prabowo, untuk meredam aksi terorisme dan gerakan sparatis, pihaknya menegakkan hukum, dibarengi dengan menggenjot pertumbuhan ekonomi di wilayah Timur Indonesia itu.
"Rencana saya tentu menegakkan hukum dan mempercepat pembangunan ekonomi. Presiden Jokowi paling banyak ke Papua, kalau tidak salah lebih dari 19 kali, dan telah meingkatkan pertumbuhan ekonomi dan lain-lain," kata Prabowo dalam debat capres di KPU, Selasa (12/12/2023).
Menanggapi hal itu, Ganjar menyarankan agar Prabowo untuk berdialog bersama dengan masyarakat Papua. "Rasanya tidak cukup pak Prabowo, dialog lebih penting agar seluruh kelompok di sana butuh menyelesaikan itu. Pertanyaan saya simpel apakah setuju model dialoq seperti itu?" tanya Ganjar.
Prabowo tiba-tiba langsung merespons dengan ingin menjawab. Namun, moderator melarang karena ada waktu sendiri untuk menjawab.
Baca Juga
Giliran, Anies menuturkan bahwa masalah utama konflik di Papua bukan semata-mata soal kekerasan. Capres nomor 1 itu menyarankan agar persoalan di Papua diselesaikan secara tuntas melalui pendekatan persuasif.
"Masalahnya [bukan] dengan kekerasan, ada beda pandangan masalah utama tidak ada keadilan di tanah papua, jadi tujuan bukan semata-mata mentiadakan kekerasan, damai itu ada keadilan. Jadi caranya bagaimana? Atas semua peristiwa pelanggaran HAM terjadi dilakukan penyelesaian dengan tuntas," ujar Anies.
Menanggapi keduanya, Prabowo menegaskan bahwa dia setuju soal pendekatan melalui pendekatan persuasif. Dia juga merespons pernyataan Anies bahwa permasalahan di Papua tidak sederhana, sebab ada beberapa faktor ideologi hingga geopolitik.
"Jadi benar keadilan benar harus ada keadilan, tapi saya mau mengatakan tidak sesederhana itu pak Anies. Ada faktor lain pak Anies, ada faktor geopolitik, ada faktor ideologi, ini masalah tidak gampang, tetapi saya sependapat harus ada tegakan keadilan dan dialog. ini masalah bangsa, semua kekuatan harus kita rangkul," pungkas Prabowo.