Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganjar: Jangan Berburu di Kebun Binatang untuk Urusan Pajak

Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dirinya tidak akan berburu di kebun binatang dalam meningkatkan penerimaan pajak negara.
Relawan memakai kaos bergambar Ganjar Pranowo saat acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Hall B3-C3 JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023). Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pemilu Presiden (TKRPP) menggelar Rakornas yang diikuti 2.500 organisasi relawan se-Jawa untuk menyiapkan pemenangan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden Mahfud MD pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/YU
Relawan memakai kaos bergambar Ganjar Pranowo saat acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Hall B3-C3 JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023). Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pemilu Presiden (TKRPP) menggelar Rakornas yang diikuti 2.500 organisasi relawan se-Jawa untuk menyiapkan pemenangan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden Mahfud MD pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/YU

Bisnis.com, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dirinya tidak akan “berburu di kebun binatang” dalam meningkatkan penerimaan pajak negara.

Hal tersebut disampaikan Ganjar ketika ditanya perihal peningkatan penerimaan pajak untuk pemenuhan janji politik apabila terpilih sebagai presiden pada 2024 mendatang.

“Ada dua hal, pertama adalah jangan berburu di kebun binatang untuk urusan pajak. Saya hanya mengatakan itu, jangan berburu di kebun binatang dan jangan mancing di kolam,” katanya dalam acara Dialog Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2023).

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini melanjutkan, salah satu langkah yang akan ditempuh adalah dengan melakukan ekstensifikasi pajak. Hal itu dianggap akan menjadi solusi terhadap permasalahan pajak dalam lingkup pelaku usaha, yang disebutnya banyak dilanda ketakutan.

“Saya ini tanya sama kawan-kawan pengusaha, ketakutan kawan-kawan pengusaha apa? Ketakutannya itu ya disembelih, kami [pengusaha] menjadi objek dan ditembakin berkali-kali,” lanjutnya.

Itu sebabnya, untuk optimalisasi dan peningkatan rasio pajak, dirinya akan memulai dari wajib pajak yang terdata dengan NPWP dan atau menuliskan SPT.

“Maka kalau kita bicara optimalisasinya adalah berapa yang punya NPWP-NPWP dulu aja, deh, berapa yang bayar dan berapa yang menuliskan SPT,” tutur pasangan cawapres Mahfud MD ini.

Selain itu, Ganjar juga mengutarakan bahwa sistem pajak saat ini cenderung rumit, sehingga akan diubah lebih sederhana dengan motor utama digitalisasi.

“Saya tulis ini, pajak ruwet. Coba bikin pajak simple. Pasti orang akan mau, apa gunanya digitalisasi,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper