Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganjar Merasa Terpicu setelah Elektabilitasnya Turun Drastis Versi Survei Litbang Kompas

Ganjar Pranowo mengaku pihaknya merasa terpicu usai elektabilitasnya turun drastis menurut survei terbaru Litbang Kompas.
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berpose dengan latar belakang pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023). Kunjungan Ganjar Pranowo tersebut sebagai wujud komitmennya melanjutkan pembangunan IKN, apabila dirinya dan Cawapres Mahfud MD memenangkan Pilpres 2024. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berpose dengan latar belakang pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023). Kunjungan Ganjar Pranowo tersebut sebagai wujud komitmennya melanjutkan pembangunan IKN, apabila dirinya dan Cawapres Mahfud MD memenangkan Pilpres 2024. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku pihaknya merasa terpicu usai elektabilitasnya turun drastis menurut survei terbaru Litbang Kompas.

Ganjar mengaku tidak terlalu ambil pusing dengan survei Litbang Kompas tersebut, meski demikian pihaknya akan menjadikan sebagai pelecut semangat.

"Tidak apa-apa. Jadi sebenarnya ada survei-survei yang lain. Buat kami itu menjadi pemicu saja, agar kita bisa berpacu lebih bagus lagi," ujar Ganjar di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023).

Mantan gubernur Jawa Tengah menjelaskan, masih ada waktu untuk konsolidasi. Oleh sebab itu, lanjut Ganjar, pihaknya akan bekerja lebih keras jelang hari pencoblosan pasa 14 Februari 2024.

"Jadi bukan tidak berkecil hati, tugas kita temui rakyat, langsung kita berkomunikasi dengan mereka," katanya.

Ganjar mengakui, berdasarkan survei Litbang Kompas, pemilihnya yang berasal dari PDI Perjuangan (PDIP) juga turun. Meski demikian, dia menjelaskan bahwa PDIP sudah melakukan konsolidasi internal sebelum survei Litbang Kompas diluncurkan.

Apalagi Pemilu 2024 tidak hanya memilih presiden dan wakil presiden yang baru melainkan juga DPR, DPRD, dan DPD. Oleh sebab itu, pihaknya ingin memastikan tidak ada pemilih PDIP yang memilih calon presiden dan wakil presiden selain pasangan Ganjar-Mahfud.

"Banyak fakta di lapangan terjadi split tiket, jadi antara dia juga memilih caleg, dia juga memilih presiden di partai berbeda. Nah posisi-posisi swing seperti inilah yang secara kepartaian sekarang sedang dikonsolidasikan oleh partai pendukung, partai pengusung juga sehingga kawan-kawan sekarang sedang bekerja untuk itu," ujar Ganjar.

Lebih lanjut, dia menjelaskan para relawan, tim kampanye, dan para calon legislatif partai pendukung sedang ingin mengklarifikasi berbagai isu seperti kritiknya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Karena memang ada isu-isu yang kemarin itu bersliweran. Mungkin itu juga yang [buat] para pemilih punya determinasi untuk memilih. Jadi kita akan clearance [klarifikasi] di tempat-tempat tertentu. Kita juga punya petanya," tutup Ganjar.

Diberitakan sebelumnya, survei terbaru Litbang Kompas terbaru menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran jadi yang tertinggi dengan 39,3% suara.

Sementara itu, Anies-Imin tercatat meraup 16,7% suara, mengungguli Ganjar-Mahfud yang hanya memperoleh 15,3% suara. Sayangnya, pemilih yang masih bimbang (undecidedvoters) mencapai termasuk tinggi yakni 28,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper