Bisnis.com, JAKARTA – Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md mengaku tak ambil pusing berbagai hasil survei apabila menyatakan dirinya dengan Ganjar Pranowo berada di posisi rendah.
Pasangan dari calon presiden (capres) Ganjar Pranowo itu mengatakan bahwa hasil survei selalu bergerak dinamis dan berpotensi untuk selalu berubah sehingga menurutnya bagus apabila selalu ada pergerakan posisi elektabilitas dari setiap pasangan calon (paslon) yang maju di pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
"Oh ya enggak apa-apa. Survei 'kan tiap saat berubah. Nanti kalau ditanya, kalau Anda ditanya, minta hasil hari ini, ya, itu hasilnya. Nanti kalau minggu depan hasilnya beda. Jadi, enggak apa-apa, bagus," katanya saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (11/12/2023).
Sekadar informasi, dalam survei Litbang Kompas, pasangan Ganjar-Mahfud dinyatakan menang di Jawa Tengah dari pasangan lainnya, yakni Amin dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun, di provinsi lain Ganjar-Mahfud kalah dari dua pasangan tersebut.
Litbang Kompas merilis hasil survei yang menunjukkan pasangan Ganjar-Mahfud takluk dari Amin. Dalam survei itu, elektabilitas Ganjar-Mahfud hanya 15,3 persen, sedangkan AMIN mencapai 16,7 persen. Adapun, elektabilitas tertinggi dikuasai pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasangan ini memperoleh 39,3 persen.
Di sisi lain, survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka merupakan yang tertinggi pada Desember 2023.
Baca Juga
Waktu pelaksanaan survei tersebut dilakukan pada 3-5 Desember 2023. Pelaksanaan survei dilakukan jelang beberapa hari sebelum debat pertama capres-cawapres pada 12 Desember 2023.
Adapun, Elektabilitas Prabowo-Gibran merupakan yang tertinggi, yakni 45,6%. Angka tersebut naik dari perolehan elektabilitas Oktober 2023, yakni 35,9% yang disusul oleh pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang bersaing ketat dengan perolehan masing-masing sebesar 23,8% dan 22,3%.
Perbedaannya, jika dibandingkan dengan survei Oktober 2023, elektabilitas Ganjar-Mahfud turun, yakni dari perolehan 26,1%. Sementara itu, Anies-Muhaimin menikmati peningkatan elektabilitas dari 19,6% pada Oktober 2023, kendati saat ini masih menduduki peringkat ketiga.
Di sisi lain, Poltracking Indonesia juga melakukan survei nasional pada 28 Oktober–3 November 2023 dengan hasil Prabowo-Gibran dengan 40,2% suara. Lalu, Ganjar-Mahfud dengan 30,1% suara dan Anies-Imin dengan 24,4% suara.
Selanjutnya, survei dari Indikator Politik Indonesia yang melakukan survei nasional pada 27 Oktober – 1 November 2023 mencatatkan bahwa Prabowo-Gibran masih di urutan pertama dengan 39,7% suara. Ganjar-Mahfud dengan 30,3% suara. Lalu, Anies-Imin dengan 24,4% suara.
Kemudian, berdasarkan Saiful Mujani Research and Colsulting (SMRC) untuk survei nasional pada 2 – 8 Oktober 2023 masih mencatatkan Prabowo-Gibran dengan 36% suara untuk posisi pertama, disusul oleh Ganjar-Mahfud dengan 33,1% suara dan Anies-Imin dengan 23,5% suara.
Hasil berbeda ditunjukkan oleh survei Indonesia Political Opinion (IPO) pada 10 – 17 November 2023 lantaran hasilnya, Prabowo-Gibran dengan 36,2% suara dan Anies-Imin naik di posisi kedua dengan 34,1% suara. Kemudian, Ganjar-Mahfud dengan 27,1% suara.