Bisnis.com, JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa puluhan ribu warga Palestina yang terlantar, berdesakan di daerah Rafah, perbatasan Gaza dengan Mesir untuk menghindari pemboman oleh Israel.
Kantor Kemanusiaan PBB menyatakan dalam laporannya bahwa sebagian besar pengungsi di Rafah tidur dalam situasii tenda kurang, meski PBB telah mendistribusikan beberapa ratus tenda ke Gaza.
Melansir Reuters, warga sipil telah tiba menyusul perintah evakuasi oleh militer Israel ke wilayah sekitar kota Khan Younis di Gaza Selatan.
Ratusan ribu warga Palestina telah melarikan diri dari Gaza Utara ke Selatan selama konflik 2 bulan, antara Israel dan Hamas. Pengungsi Palestina semakin terpojok di dekat perbatasan Mesir, di daerah yang dianggap aman.
"Israel berbohong. Tidak ada tempat di Gaza yang aman dan besok mereka akan mengejar kami di Rafah. Mereka menginginkan Nakba lagi tapi saya tidak akan pergi. Rafah adalah tujuan akhir bagi saya," kata seorang ayah di Gaza, Samir Abu Ali, pada Kamis (7/12/2023).
Nakba merupakan peristiwa di mana banyak warga Palestina melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah mereka selama perang 1948 yang menyertai berdirinya Israel.
Baca Juga
"Israel kini mendorong kami menuju Rafah dan kemudian mereka akan menyerbu ke sana," kata seorang pengungsi lainnya, Zinaib dari Khan Younis.
Seperti diketahui, militer Israel melakukan pembunuhan besar-besaran di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Israel memberitahu warga di daerah rencana beroperasi melalui pesan telepon, pernyataan online dan selebaran untuk meninggalkan daerah itu.
Kota Rafah berjarak sekitar 13 km (8 mil) dari Khan Younis yang sedang diserang dengan sengit. Letaknya di perbatasan dengan Mesir, dan penyeberangan Rafah satu-satunya titik persimpangan antara Mesir dan Jalur Gaza.
Sejumlah bantuan telah masuk ke Gaza dari Mesir melalui titik penyeberangan. Pendistribusian bantuan kemanusiaan oleh PBB terhambat oleh kekurangan truk dan staf yang tidak dapat melapor ke Rafah karena meningkatnya permusuhan sejak gencatan senjata berakhir.