Bisnis.com, JAKARTA - Hamas telah memperingatkan negara-negara Arab dan Barat agar tidak bekerja sama dengan Israel yang dapat merugikan Palestina.
Hamas memperingatkan segala bentuk kerja sama Arab dan Barat dalam format apapun dengan Israel, yang berencana untuk menghilangkan Palestina.
“Semua upaya untuk mengusir rakyat kami demi Al Nakba yang baru (perpindahan massal warga Palestina setelah Israel didirikan pada 14 Mei 1948) akan gagal. Israel akan dikalahkan,” katanya di saluran Telegram.
Melansir TASS, Hamas menegaskan kembali bahwa pemerintahan di Jalur Gaza dan keputusan nasional adalah urusan dalam negeri Palestina dan tidak akan membiarkan siapapun ikut campur dalam urusan tersebut.
Selain itu, pejabat senior Hamas Osama Hamdan, menyatakan bahwa sejauh ini Israel telah gagal memberikan gambaran kemenangan, baik secara politik maupun militer.
“Setelah 60 hari perang, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pasukannya gagal menggambarkan kemenangan, baik secara politik maupun militer. Impian mereka tidak akan pernah menjadi kenyataan tidak peduli berapa lama perang ini berlangsung,” ujarnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa Israel tidak mungkin mengalahkan Hamas, tidak mungkin mengalahkan rakyat Palestina.
"Kami mengonfirmasi bahwa Netanyahu dan staf umumnya semakin terjebak di Gaza,” tambahnya.
Seperti diketahui, konflik kembali berkobar di Timur Tengah antara militan Hamas yang berbasis di Jalur Gaza dengan Israel, pada 7 Oktober 2023.
Israel melakukan blokade total terhadap Jalur Gaza dan melancarkan pemboman terhadap wilayah tersebut dan beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah, serta operasi darat terhadap Hamas di Jalur Gaza, dan di Tepi Barat.
Gencatan senjata di Gaza telah dilakukan selama 7 hari, namun setelah berakhirnya waktu gencatan senjata yang disepakati, Israel kembali meluncurkan bom ke wilayah Palestina itu.