Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Komandan Hukum Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman, membalas pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang sebut penguasa kini mirip seperti rezim Orde Baru.
Habiburokhman menyambut positif pernyataan Megawati karena tujuannya mulia. Menurutnya, presiden ke-5 RI itu hanya ingin menasihati para elite politik sekarang ini.
"Yang kami tangkap inti pesan beliau adalah agar siapa pun yang sedang memegang kekuasaan tidak bertindak sewenang-wenang dan tidak memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan politik kelompok-nya," ujar Habiburokhman dalam keterangan tertulis, Selasa (23/11/2023).
Wakil ketua Komisi III DPR ini juga berpendapat, kekuasaan politik merupakan amanat dari rakyat yang harus diraih dengan cara yang semestinya. Meski demikian, lanjutnya, bagi yang sudah punya kekuasaan juga tidak boleh serakah.
"Jangan karena takut kehilangan kekuasaan atau takut tidak berkuasa lagi kita melakukan hal-hal yang melanggar prinsip-prinsip demokrasi," katanya.
Dia pun mencontohkan beberapa isu yang belakangan muncul, terkait dugaan adanya kecurangan dalam ajang Pilpres 2024. Meski demikian, Habiburokhman hanya mencontohkan dugaan kecurangan yang melibatkan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Baca Juga
"Belakangan ini banyak warga mempertanyakan soal pakta integritas Pj. Bupati di Sorong, dugaan ketidaknetralan Pj. Bupati Cilacap dengan program kancing merah, dugaan ketidaknetralan bupati di Majalengka, dan banyak lagi," ujarnya.
Sebelumnya, Megawati menyindir pihak yang berkuasa seperti zaman Orde Baru, ketika memberi pidato dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Senin (27/11/2023).
"Republik ini penuh dengan pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" ujar Megawati.