Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 13 warga Israel dan empat warga negara Thailand tiba di Israel pada Minggu (26/11/2023) dalam pembebasan sandera kedua dari penawaran Hamas dengan imbalan tahanan Palestina, dalam kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Meski perselisihan ini dapat diatasi melalui mediasi Mesir dan Qatar, perselisihan yang mengancam gencatan senjata untuk membebaskan tawanan menggarisbawahi rapuhnya perjanjian yang dimaksudkan untuk membebaskan 50 sandera yang ditahan oleh kelompok militan Palestina dan 150 tahanan yang ditahan di penjara-penjara Israel selama empat hari.
Reuters melaporkan, sejumlah gambaran di televisi menunjukkan para sandera berada di perbatasan Rafah di sisi Mesir setelah meninggalkan Gaza, ketika Hamas menyerahkan para sandera ke Komite Palang Merah Internasional pada Sabtu malam (25/11/2023).
Adapun enam dari 13 warga Israel yang dibebaskan merupakan perempuan dan tujuh lainnya adalah anak-anak dan remaja.
“Para sandera yang dibebaskan sedang dalam perjalanan ke rumah sakit di Israel, di mana mereka akan berkumpul kembali dengan keluarga mereka,” kata Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters, Minggu (26/11/2023).
Sementara itu, kantor berita Palestina WAFA melaporkan Israel membebaskan sebanyak 39 warga Palestina dari dua penjara. Enam diantaranya wanita dan 33 anak di bawah umur.
Baca Juga
“Beberapa warga Palestina tiba di Al-Bireh Municipality Square di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, di mana ribuan warga menunggu mereka,” kata seorang saksi mata.
Seorang pejabat Palestina yang mengetahui langkah diplomatik tersebut menyampaikan, Hamas akan melanjutkan gencatan senjata, pertama kalinya sejak Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.
Merespons serangan tersebut, Israel berjanji untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, menghujani bom dan peluru ke daerah tersebut, serta melancarkan serangan darat di utara. Tercatat sekitar 40% dari 14.800 orang yang tewas terbunuh merupakan anak-anak, menurut otoritas kesehatan Palestina pada Sabtu (26/11/2023).
Sebagai informasi, pertukaran pada Sabtu (25/11/2023) ini menyusul pembebasan awal 13 sandera Israel, termasuk anak-anak dan orang tua, oleh Hamas pada hari sebelumnya sebagai imbalan atas pembebasan 39 wanita dan pemuda Palestina dari penjara Israel.
Hamas pada Jumat (24/11/2023) juga membebaskan seorang warga Filipina dan 10 pekerja pertanian Thailand. Kementerian Luar Negeri Thailand menyebut, masih ada 18 warga negaranya yang disandera.