Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gencatan Senjata di Gaza, Israel Sebut Pembebasan Sandera akan Dimulai 24 November

Israel menyatakan sandera yang ditahan akan mulai dilakukan pembebasan paling cepat pada 24 November.
Seorang tentara Israel mengambil posisi selama operasi darat yang sedang berlangsung oleh tentara Israel melawan kelompok Islam Palestina Hamas, di lokasi yang disebut sebagai Gaza, dalam gambar yang dirilis pada 17 November 2023. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS
Seorang tentara Israel mengambil posisi selama operasi darat yang sedang berlangsung oleh tentara Israel melawan kelompok Islam Palestina Hamas, di lokasi yang disebut sebagai Gaza, dalam gambar yang dirilis pada 17 November 2023. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA- Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan bahwa pembebasan sebagian sandera yang ditahan di Jalur Gaza akan dimulai paling cepat pada Jumat (24/11/2023). 

Hanegbi mengatakan bahwa kontak mengenai pembebasan sandera terus berlanjut tanpa henti dan berdasarkan perjanjian awal, pembebasan sandera akan dimulai besok. 

Pemerintah Israel menyetujui rencana pemulangan setidaknya 50 sandera dari Jalur Gaza dalam 4 hari ke depan, setelah kesepakatan yang dicapai usai melakukan pertemuan khusus selama berjam-jam pada Selasa (21/11). 

Melansir TASS, Kementerian Kehakiman Israel menerbitkan daftar 300 tahanan Palestina yang dapat dibebaskan berdasarkan kesepakatan tersebut, pada Rabu (22/11). 

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan menghentikan permusuhan selama 1 hari untuk membebaskan 10 sandera lagi. Adapun lebih dari 200 orang ditahan oleh militan Hamas. 

Sementara itu, Hamas juga telah mengumumkan kesepakatan dengan Israel untuk melakukan gencatan senjata selama 4 hari di Jalur Gaza. 

Pembebasan sandera juga akan dilakukan dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

“Setelah berhari-hari perundingan yang alot, kami mengumumkan bahwa kami mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata kemanusiaan selama 4 hari berkat upaya berkelanjutan dan terampil dari Qatar dan Mesir,” kata Hamas. 

Hamas menegaskan bahwa sebagai bagian dari perjanjian tersebut, pihaknya akan membebaskan 50 sandera, perempuan dan anak-anak di bawah 19 tahun sebagai imbalan atas pembebasan 150 tahanan perempuan dan anak-anak di bawah 19 tahun dari penjara Israel.

Seperti diketahui, konflik kembali berkobar di Timur Tengah setelah militan dari kelompok radikal Palestina Hamas yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel, pada 7 Oktober 2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper