Bisnis.com, JAKARTA- Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan bahwa pembebasan sebagian sandera yang ditahan di Jalur Gaza akan dimulai paling cepat pada Jumat (24/11/2023).
Hanegbi mengatakan bahwa kontak mengenai pembebasan sandera terus berlanjut tanpa henti dan berdasarkan perjanjian awal, pembebasan sandera akan dimulai besok.
Pemerintah Israel menyetujui rencana pemulangan setidaknya 50 sandera dari Jalur Gaza dalam 4 hari ke depan, setelah kesepakatan yang dicapai usai melakukan pertemuan khusus selama berjam-jam pada Selasa (21/11).
Melansir TASS, Kementerian Kehakiman Israel menerbitkan daftar 300 tahanan Palestina yang dapat dibebaskan berdasarkan kesepakatan tersebut, pada Rabu (22/11).
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan menghentikan permusuhan selama 1 hari untuk membebaskan 10 sandera lagi. Adapun lebih dari 200 orang ditahan oleh militan Hamas.
Sementara itu, Hamas juga telah mengumumkan kesepakatan dengan Israel untuk melakukan gencatan senjata selama 4 hari di Jalur Gaza.
Baca Juga
Pembebasan sandera juga akan dilakukan dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
“Setelah berhari-hari perundingan yang alot, kami mengumumkan bahwa kami mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata kemanusiaan selama 4 hari berkat upaya berkelanjutan dan terampil dari Qatar dan Mesir,” kata Hamas.
Hamas menegaskan bahwa sebagai bagian dari perjanjian tersebut, pihaknya akan membebaskan 50 sandera, perempuan dan anak-anak di bawah 19 tahun sebagai imbalan atas pembebasan 150 tahanan perempuan dan anak-anak di bawah 19 tahun dari penjara Israel.
Seperti diketahui, konflik kembali berkobar di Timur Tengah setelah militan dari kelompok radikal Palestina Hamas yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel, pada 7 Oktober 2023.